Banjir Bengkayang: 11 Kecamatan Terendam, Warga Diminta Waspada
Sebanyak 11 kecamatan di Bengkayang, Kalimantan Barat, terendam banjir akibat curah hujan tinggi; warga diimbau waspada dan melakukan evakuasi dini.

Banjir melanda 11 kecamatan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, dalam sepekan terakhir. Bencana ini terjadi setelah curah hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut, menyebabkan Sungai Sebalo meluap dan merendam ratusan rumah, fasilitas umum, serta infrastruktur penting lainnya. Kondisi ini telah membuat warga Bengkayang was-was dan membutuhkan pertolongan segera.
Dampak Banjir di Bengkayang
Kepala BPBD Kabupaten Bengkayang, Dwi Berta, menyatakan bahwa 11 kecamatan yang terdampak banjir meliputi Lumar (yang juga mengalami longsor), Ledo, Seluas, Sanggau Ledo, Jagoi Babang, Teriak, Sungai Betung, Monterado, Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, dan Bengkayang. Di Kecamatan Bengkayang sendiri, banjir merendam ratusan rumah, terutama di sekitar Jalan Swadaya dan Jalan Raya Bengkayang-Singkawang, serta rumah-rumah dekat bantaran Sungai Sebalo.
Selain permukiman warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum seperti kantor desa, Polsek, sekolah, pasar tradisional, kafe, dan penginapan. Kondisi ini tentu sangat mengganggu aktivitas masyarakat dan perekonomian setempat.
Imbauan dan Antisipasi
BPBD Bengkayang mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengenali potensi bencana di wilayah masing-masing. Warga diminta segera mengungsi ke tempat aman jika kondisi sudah membahayakan. "Jangan sampai tim tidak bisa lagi melakukan evakuasi karena berbahaya," tegas Dwi Berta. Mereka juga diminta untuk mengevakuasi barang-barang berharga.
Salah satu warga Bengkayang, Yosua, menuturkan bahwa banjir luapan Sungai Sebalo terjadi sekitar pukul 05.00 WIB dengan ketinggian air lebih dari satu meter. Ia berharap pemerintah dapat menormalisasi sungai dan memberikan solusi untuk membantu warga terdampak.
Peringatan Dini BMKG
BMKG Maritim Pontianak memberikan peringatan dini akan curah hujan dengan intensitas tinggi hingga 30 Januari 2025. Selain itu, potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan Bengkayang-Singkawang. Peringatan ini semakin menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Kesimpulan
Banjir di Bengkayang merupakan bukti nyata dampak dari perubahan iklim dan pentingnya kesiapsiagaan bencana. Kerja sama antara pemerintah, BPBD, dan masyarakat sangat krusial dalam menghadapi dan meminimalisir dampak bencana serupa di masa mendatang. Semoga bantuan dan dukungan segera tersalurkan kepada warga terdampak bencana ini.