BPBD Kalbar Data Banjir dan Longsor: Pendataan Cepat untuk Pemulihan
BPBD Kalimantan Barat gencar mendata korban dan fasilitas umum yang rusak akibat banjir dan longsor di berbagai wilayah, menargetkan penyelesaian dalam 14 hari untuk percepatan bantuan dan pemulihan.

Banjir dan tanah longsor yang melanda Kalimantan Barat (Kalbar) sejak 18 Januari 2025 telah menimbulkan dampak signifikan di berbagai wilayah, termasuk Desa Parir, Kecamatan Mempawah Hilir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar bergerak cepat dengan melakukan pendataan korban dan fasilitas umum yang terdampak. Langkah ini merupakan upaya awal untuk memastikan penanganan bencana yang efektif dan tepat sasaran.
Pendataan Korban dan Infrastruktur Rusak
Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, menyatakan bahwa pendataan terus dilakukan terhadap korban dan infrastruktur yang rusak akibat banjir dan tanah longsor. Informasi ini sangat krusial sebagai dasar bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya. Proses pendataan ini meliputi rumah warga, fasilitas umum seperti jembatan dan jalan, serta bangunan pemerintah yang mengalami kerusakan, baik ringan maupun berat.
Data yang dikumpulkan BPBD Kalbar akan dibagi ke OPD terkait. Sebagai contoh, data kerusakan jembatan akan diserahkan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk perbaikan segera. Hal ini memastikan koordinasi yang baik dan respon yang cepat terhadap kerusakan infrastruktur.
Target Penyelesaian dan Transparansi Data
BPBD Kalbar menargetkan penyelesaian proses pendataan dalam waktu 14 hari. Target waktu yang relatif singkat ini bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan dan penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Data mengenai korban tanah longsor juga akan diproses dan dikirimkan ke OPD terkait untuk penanganan lebih lanjut.
Meskipun jumlah pasti korban dan fasilitas rusak belum dapat dipastikan, Daniel memastikan bahwa setelah data terkumpul, informasi tersebut akan dipublikasikan dan diserahkan kepada pihak-pihak terkait. Transparansi data menjadi kunci penting dalam memastikan bantuan tepat sasaran dan akuntabilitas dalam penanggulangan bencana.
Imbauan Kewaspadaan dan Laporan Cepat
BPBD Kalbar mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana untuk tetap waspada, terutama dengan kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor. Masyarakat juga didorong untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda bahaya di lingkungan sekitar. Laporan cepat sangat penting untuk mempercepat proses penanganan dan meminimalisir dampak yang lebih besar.
Kecepatan dan ketepatan pendataan menjadi kunci keberhasilan dalam penanggulangan bencana. Dengan data yang akurat dan komprehensif, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya dan bantuan secara efektif. Upaya BPBD Kalbar ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses pemulihan dan meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana.
Kerja Sama Antar Lembaga
Kerja sama antar lembaga pemerintah sangat penting dalam proses pemulihan pasca bencana. BPBD Kalbar berperan sebagai koordinator dalam pengumpulan data, yang kemudian akan didistribusikan kepada OPD terkait seperti Dinas PU, Dinas Sosial, dan lainnya. Koordinasi yang baik akan memastikan efisiensi dan efektivitas dalam penyaluran bantuan dan perbaikan infrastruktur.
Kejadian banjir dan tanah longsor di Kalbar ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kesiapsiagaan bencana. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan pemerintah perlu memperkuat sistem penanggulangan bencana untuk meminimalisir dampak di masa mendatang. Pendataan yang dilakukan BPBD Kalbar merupakan langkah awal yang krusial dalam proses pemulihan dan pembangunan kembali daerah yang terdampak.