BPBD Karawang Siaga Bencana Akibat Hujan Deras
BPBD Karawang membuka posko siaga bencana menyusul tingginya curah hujan dan potensi bencana alam seperti banjir dan longsor di Karawang, Jawa Barat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meningkatkan kewaspadaan menyusul tingginya curah hujan beberapa pekan terakhir. Langkah ini diambil setelah hujan deras mengguyur Karawang hampir setiap hari.
Kepala BPBD Karawang, Mahpudin, menyatakan bahwa kondisi cuaca yang ekstrem ini berpotensi menimbulkan berbagai bencana alam. "Cuaca di Karawang masih sering hujan. Bahkan selama beberapa hari terakhir, hujan terjadi seharian di Karawang," ungkap Mahpudin pada Rabu lalu di Karawang.
Menyikapi kondisi tersebut, BPBD Karawang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Pentingnya kewaspadaan ditekankan mengingat curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama. "Curah hujan yang terjadi di Karawang relatif lama, kemarin seharian turun hujan, semalam hujan sampai pagi. Jadi kewaspadaan perlu ditingkatkan terhadap kemungkinan terjadinya bencana," jelasnya.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD Karawang telah mendirikan posko siaga bencana. Langkah ini merupakan antisipasi dini terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi akibat hujan deras yang terus-menerus. Pembukaan posko ini merupakan langkah proaktif dalam menghadapi situasi darurat.
Mahpudin menambahkan, kewaspadaan masyarakat sangat penting, terutama pada periode Januari-Februari, dimana curah hujan di Karawang biasanya cukup tinggi. Hal ini meningkatkan potensi berbagai bencana alam di wilayah tersebut.
Berdasarkan data BPBD Karawang, sebagian besar wilayah Kabupaten Karawang masuk kategori rawan bencana. Kondisi geografis Karawang yang dilintasi sejumlah sungai besar meningkatkan risiko bencana saat hujan deras. Sungai-sungai ini berpotensi meluap dan menyebabkan banjir.
Sepanjang tahun 2024, BPBD Karawang mencatat sebanyak 644 kejadian bencana. Jenis bencana yang tercatat meliputi banjir, longsor, angin puting beliung, dan banjir rob. Angka ini menunjukkan tingginya risiko bencana di wilayah tersebut.
Di awal tahun 2025 ini saja, BPBD Karawang telah mencatat 21 rumah rusak akibat angin puting beliung dan kebakaran. Data ini menunjukkan urgensi peningkatan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat.