BPH Migas Pastikan Kilang Plaju Penuhi Kebutuhan BBM di Sumbagsel
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan Kilang Plaju di Sumatera Selatan mampu memenuhi kebutuhan BBM masyarakat setempat, mendukung swasembada energi nasional.

Jakarta, 18 Mei 2025 - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan Kilang Refinery Unit (RU) III Plaju PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mampu memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) masyarakat di Sumatera bagian selatan (Sumbagsel). Kunjungan kerja Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, ke RU III Plaju pada Jumat (16/5/2025) menegaskan hal tersebut. Kunjungan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada energi melalui peningkatan produksi BBM dalam negeri. Operasi kilang yang berjalan normal menjadi kunci keberhasilan ini.
"Kunjungan kerja kami ke Kilang Plaju ini dalam rangka melaksanakan tugas BPH Migas yaitu memastikan ketersediaan BBM di seluruh Tanah Air. Jadi, seperti yang sudah dicanangkan Bapak Presiden Prabowo Subianto, kita menuju swasembada energi. Artinya, BPH Migas bertugas memastikan swasembada energi ini bisa tercapai," ujar Erika dalam keterangannya di Jakarta, Minggu. Pernyataan ini menekankan komitmen BPH Migas dalam mengawal program swasembada energi nasional.
BPH Migas secara aktif memastikan ketersediaan BBM di seluruh wilayah Indonesia, dengan prioritas pada bahan baku dari dalam negeri. Kilang minyak di Indonesia, termasuk Kilang Plaju, berperan krusial dalam menjaga ketahanan pasokan BBM. Oleh karena itu, pengawasan dan pemeliharaan kilang menjadi perhatian utama untuk menjamin ketersediaan BBM bagi masyarakat.
Kilang Plaju: Kontribusi Signifikan dan Pengembangan Berkelanjutan
Kilang Plaju, kilang tertua di Indonesia dengan kapasitas 120 ribu barrels per stream day (MBSD), berkontribusi 12 persen terhadap total kapasitas kilang PT Pertamina (Persero). BPH Migas mengapresiasi pemeliharaan kilang yang baik, sehingga operasionalnya tetap berjalan normal. Dukungan juga diberikan untuk pengembangan Kilang Plaju menjadi kilang hijau, memproduksi BBM ramah lingkungan seperti Biosolar B35.
"Kilang tertua yang dibangun tahun 1904 ini masih dipelihara dengan baik dan memiliki lahan cukup luas, sehingga memungkinkan dikembangkan lagi. Kami juga berdiskusi ke depannya kilang ini dikembangkan menjadi green energy karena kita tahu di sekitar Sumbagsel ini banyak kebun sawit yang bisa diolah menjadi energi hijau," jelas Erika. Pengembangan ini selaras dengan upaya pemerintah untuk mengurangi dampak lingkungan dan memanfaatkan sumber daya lokal.
Terkait kendala distribusi BBM akibat pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, BPH Migas akan berkoordinasi dengan kementerian terkait. Meskipun pasokan BBM untuk Bengkulu dan sekitarnya masih dapat dipenuhi dari daerah lain, hal ini berdampak pada peningkatan biaya distribusi, termasuk ke Pulau Enggano. Koordinasi dengan Kementerian Perhubungan diharapkan dapat mengatasi masalah ini.
BPH Migas berkomitmen untuk memastikan pasokan BBM tetap terjaga dan terjangkau bagi masyarakat.
Sinergi Tiga Pilar: Pemerintah, Badan Usaha, dan Masyarakat
Anggota Komite BPH Migas, Basuki Trikora Putra, menjelaskan bahwa BPH Migas beroperasi berdasarkan tiga pilar: pemerintah, badan usaha, dan masyarakat. Ketiga pilar ini bekerja sama dalam menjalankan tugas dan fungsi BPH Migas, terutama dalam mengatur dan mengawasi kegiatan hilir migas.
"BPH Migas selaku regulator berupaya membuat aturan yang dapat diimplementasikan dengan baik oleh semua pihak. Selain itu, dalam rangka tugas pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM subsidi, BPH Migas juga melakukan kunjungan secara langsung ke lapangan seperti ke Kilang Plaju ini," katanya. Kunjungan lapangan ini menjadi bagian penting dari pengawasan dan memastikan implementasi aturan berjalan efektif.
Peningkatan performa Kilang Plaju menjadi fokus utama, untuk memastikan operasional berkesinambungan dan kehandalan pasokan BBM dalam negeri. Modernisasi peralatan dan peningkatan efisiensi juga menjadi dorongan bagi Kilang Plaju agar tetap kompetitif.
Modernisasi dan Efisiensi Kilang Plaju
Anggota Komite BPH Migas lainnya, Eman Salman Arief dan Iwan Prasetya Adhi, menekankan pentingnya modernisasi peralatan dan peningkatan efisiensi Kilang Plaju. Peningkatan kapasitas kilang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan BBM masyarakat secara optimal dan mampu bersaing dengan kilang lain seperti Kilang Balikpapan dan Cilacap.
Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia, menjelaskan bahwa Kilang Plaju merupakan kilang strategis untuk memenuhi kebutuhan BBM di Sumbagsel, dengan produk utama Biosolar, Pertalite, dan avtur. Kilang ini terus melakukan modernisasi perawatan dan menggunakan teknologi canggih, serta memanfaatkan gas sebagai energi utama untuk meningkatkan efisiensi dan ramah lingkungan.
Kunjungan kerja ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari BPH Migas, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Regional Sumbagsel. Kerjasama dan koordinasi antar pihak menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga ketahanan energi nasional.