Kilang Plaju Produksi 2,2 Miliar Liter Gasoil di 2024: Dorong Ketahanan Energi Nasional
Kilang Pertamina Plaju memproyeksikan produksi 2,2 miliar liter gasoil pada 2024, terdiri dari solar dan biosolar, untuk memenuhi kebutuhan Sumatera Bagian Selatan dan mendukung ketahanan energi nasional.
Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju di Palembang menargetkan produksi gasoil mencapai 2,2 miliar liter sepanjang tahun 2024. Produksi ini akan mencakup 797 juta liter solar dan 1,4 miliar liter biosolar, memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung.
Menurut Perliansyah, Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju, target produksi bulanan mencapai rata-rata 66 juta liter solar dan 120 juta liter biosolar. Capaian ini menegaskan komitmen Kilang Plaju dalam menjaga ketersediaan bahan bakar berkualitas dan mendukung ketahanan energi nasional.
Sumber Bahan Baku Gasoil
Sekitar 49 persen minyak mentah (crude oil) berasal dari sumber lokal di Prabumulih, Sumatera Selatan, dan perbatasan Jambi. Minyak mentah ini disalurkan langsung melalui pipa ke Kilang Plaju. Sisanya, 51 persen, didatangkan dari berbagai wilayah Indonesia melalui jalur laut.
Untuk menjamin pasokan bahan baku yang optimal, Kilang Pertamina Plaju juga memanfaatkan metode 'ship to ship' transfer di Muntok, Selat Bangka. Strategi ini terbukti efektif dalam menjaga kelancaran pasokan minyak mentah dan menjamin keamanan energi.
Signifikansi Produksi Gasoil Kilang Plaju
Produksi gasoil dalam jumlah besar oleh Kilang Plaju memiliki arti penting bagi perekonomian dan masyarakat di Sumatera Bagian Selatan. Pasokan BBM yang terjamin akan menunjang kelancaran berbagai sektor, mulai dari industri hingga transportasi.
Kesimpulan
Target produksi gasoil Kilang Plaju di tahun 2024 menunjukkan komitmen perusahaan dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Penggunaan bahan baku lokal dan strategi pengadaan yang efektif turut berkontribusi pada ketahanan energi nasional. Keberhasilan ini diharapkan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Sumatera Bagian Selatan.