BPOLBF Jaga Kelestarian Parapuar dengan Penanaman 300 Pohon: Komitmen untuk Pariwisata Berkelanjutan
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan di Parapuar, Labuan Bajo, melalui penanaman ratusan pohon untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan di destinasi wisata terpadu Parapuar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Upaya ini diwujudkan melalui penanaman pohon secara rutin dan berkala sebagai bagian dari aksi hijau atau green action. Penanaman pohon terbaru dilakukan pada Jumat, 21 Februari 2024, dengan total 300 pohon yang ditanam, terdiri dari 180 pohon merbau dan 120 pohon mahoni di Lot L kawasan Parapuar.
"Penanaman pohon ini adalah upaya pengembangan dan pelestarian kawasan Parapuar sebagai destinasi ramah lingkungan, untuk menciptakan lingkungan asri, mendukung ekosistem lokal, dan memperkuat daya tarik wisata berkelanjutan," jelas Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, dalam keterangan resminya. Kegiatan penanaman pohon ini telah dilakukan sebanyak tujuh kali sejak dimulai, menunjukkan konsistensi BPOLBF dalam menjaga kelestarian alam di kawasan tersebut. Lokasi penanaman pohon yang dekat dengan sumber mata air juga memiliki tujuan strategis.
Inisiatif ini tidak hanya sekadar penanaman pohon, tetapi juga merupakan langkah proaktif dalam menjaga kelangsungan sumber daya air, mencegah erosi, menjaga keseimbangan lingkungan, dan meningkatkan kualitas tanah, air, serta udara. Lebih jauh lagi, upaya ini juga bertujuan untuk menyediakan ruang hijau yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. "Dilakukan dekat sumber mata air, inisiatif ini dilakukan bertujuan menjaga kelestarian alam, memperbaiki kualitas air, serta memberikan udara bersih," tambah Frans Teguh.
Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Parapuar
Parapuar, sebagai destinasi wisata baru yang dikembangkan di Labuan Bajo Flores, memiliki konsep pengembangan yang terpadu, holistik, dan berkelanjutan. Konsep Harmoni dengan Alam 3ECNC (Etno-Eco-Edu-Culture and Nature Conservation) menjadi landasan utama pembangunan destinasi ini. Pengembangan Parapuar mengedepankan keseimbangan ekologi lingkungan, budaya, dan sosial masyarakat, memperhatikan dimensi atraksi, amenitas, dan aksesibilitas (3A), serta aspek masyarakat, citra, dan pengelolaan pariwisata.
Atraksi-atraksi baru yang akan dihadirkan di Parapuar, baik alam, sosial, budaya, maupun buatan, akan selalu mempertimbangkan asas keseimbangan ekologi, budaya, dan sosial masyarakat. Ketersediaan amenitas yang melibatkan entitas lokal dan menyatu dengan alam diharapkan akan menjadi daya tarik unik bagi wisatawan. "Selain itu, ketersediaan amenitas dengan entitas lokal yang menyatu dengan alam juga diharapkan akan menambah daya tarik wisata karena akan menjadi sesuatu yang unik," ungkap Frans Teguh.
BPOLBF berkomitmen untuk terus melakukan penanaman pohon di kawasan Parapuar. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan memperkuat ekosistem, mengantisipasi perubahan iklim, menjaga lingkungan, dan mengurangi dampak bencana alam. Komitmen ini juga merupakan bagian dari upaya BPOLBF untuk mendukung pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Green Action Berkelanjutan untuk Labuan Bajo
Penanaman pohon merupakan bagian dari program green action BPOLBF yang akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Komitmen ini menunjukkan keseriusan BPOLBF dalam menjaga dan melestarikan ekosistem alam di Labuan Bajo, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan. "Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap keberlanjutan dan pelestarian lingkungan, BPOLBF berkomitmen bahwa green action akan dilaksanakan secara terus-menerus dan kami berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan ekosistem alam yang ada di sekitar kami, serta memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan," tegas Frans Teguh.
Dengan langkah-langkah konkret seperti penanaman pohon ini, BPOLBF berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kelestarian alam di Labuan Bajo dan memastikan keberlanjutan pariwisata di kawasan tersebut. Upaya ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung pariwisata berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Melalui program ini, BPOLBF tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur pariwisata, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Hal ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan di Labuan Bajo.