BPS: Sektor Perdagangan Dominasi PDRB DKI Jakarta 2024, Capai 18 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta melaporkan sektor perdagangan berkontribusi 18,01 persen terhadap PDRB DKI Jakarta di tahun 2024, melebihi sektor lain seperti industri pengolahan dan jasa keuangan, dengan pertumbuhan ekonomi Jakarta secara keselu
![BPS: Sektor Perdagangan Dominasi PDRB DKI Jakarta 2024, Capai 18 Persen](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220145.351-bps-sektor-perdagangan-dominasi-pdrb-dki-jakarta-2024-capai-18-persen-1.jpg)
Jakarta, 5 Februari 2025 - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta baru-baru ini merilis data yang menunjukkan kontribusi signifikan sektor perdagangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta. Sektor perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor, mendominasi dengan kontribusi sebesar 18,01 persen terhadap PDRB DKI Jakarta sepanjang tahun 2024. Angka ini menjadi sorotan utama dalam laporan BPS, mengungkapkan kekuatan sektor ritel dan perdagangan di jantung ekonomi Indonesia.
Sektor Penopang Ekonomi Jakarta
Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin, memaparkan data tersebut dalam konferensi pers di Jakarta. Selain sektor perdagangan, beberapa sektor lain juga berkontribusi besar terhadap PDRB DKI Jakarta. Industri pengolahan menyumbang 11,49 persen, diikuti oleh jasa keuangan (11,09 persen), konstruksi (10,91 persen), dan informasi dan komunikasi (9,31 persen). Sektor informasi dan komunikasi, yang mencakup penerbitan, penyiaran, radio, dan telekomunikasi, diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta sebagai kota global.
Pertumbuhan ekonomi Jakarta secara keseluruhan tercatat sebesar 4,90 persen secara kumulatif sepanjang tahun 2024. Meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 4,96 persen, angka ini tetap menunjukkan kinerja ekonomi yang positif. Namun, tidak semua sektor menunjukkan pertumbuhan yang positif. Sektor pertambangan dan penggalian mengalami kontraksi sebesar minus 5,27 persen, sementara pengadaan listrik dan gas mengalami penurunan yang lebih signifikan, yaitu minus 16,32 persen.
Pertumbuhan Sektor Tertinggi
Di sisi lain, beberapa sektor menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum mencatatkan pertumbuhan tertinggi, mencapai 8,31 persen. Sektor konstruksi dan transportasi dan pergudangan juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, masing-masing sebesar 6,99 persen dan 6,96 persen. Meskipun capaian sektor penyediaan akomodasi dan makan minum di tahun 2024 masih lebih rendah dibandingkan triwulan IV tahun 2023 (9,69 persen), angka tersebut tetap menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya (8,12 persen).
"Tapi jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang 8,12 persen tentunya ini menjadi hal yang tetap harus kita syukuri terkait dengan dinamika perkembangan pertumbuhan khususnya di kategori penyediaan akomodasi dan makan minum," ujar Hasanudin. Pernyataan ini menekankan pentingnya melihat data pertumbuhan ekonomi secara periodik untuk memahami tren dan dinamika yang terjadi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, data BPS DKI Jakarta menunjukkan kinerja ekonomi Jakarta yang cukup baik di tahun 2024. Dominasi sektor perdagangan dalam kontribusi terhadap PDRB menunjukkan pentingnya sektor ini bagi perekonomian Jakarta. Pertumbuhan positif di beberapa sektor lain juga memberikan gambaran optimistis tentang prospek ekonomi Jakarta ke depannya. Namun, penurunan di sektor pertambangan dan pengadaan listrik dan gas perlu menjadi perhatian untuk strategi pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.