Industri Pengolahan: Mesin Penggerak Ekonomi Indonesia Tahun 2024
Pada tahun 2024, industri pengolahan menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia (18,98 persen), diikuti oleh sektor perdagangan, pertanian, dan konstruksi, didorong oleh permintaan domestik dan ekspor.
![Industri Pengolahan: Mesin Penggerak Ekonomi Indonesia Tahun 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220120.033-industri-pengolahan-mesin-penggerak-ekonomi-indonesia-tahun-2024-1.jpg)
Jakarta, 5 Februari 2025 - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data yang menunjukkan sektor industri pengolahan sebagai penyumbang terbesar bagi perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2024. Kontribusinya mencapai angka yang signifikan, yaitu 18,98 persen dari total perekonomian nasional. Temuan ini tentu menarik perhatian dan layak untuk ditelisik lebih lanjut.
Sektor Industri Pengolahan: Pendorong Utama Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, industri pengolahan bukan hanya berkontribusi besar, tetapi juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2024. Kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi kumulatif sebesar 5,03 persen mencapai 0,9 persen. Ini menunjukkan peran vital sektor ini dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pertumbuhan ini didorong oleh dua faktor utama: permintaan domestik dan ekspor. Industri makanan dan minuman, misalnya, tumbuh sebesar 5,9 persen, dipicu oleh tingginya permintaan dalam negeri baik untuk konsumsi rumah tangga maupun sebagai bahan baku industri lainnya. Sementara itu, industri logam dasar mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi lagi, mencapai 13,34 persen, yang didorong oleh peningkatan permintaan dari pasar internasional, terutama untuk produk besi dan baja.
Industri barang logam; komputer, barang elektronik, optik; dan peralatan listrik juga memberikan kontribusi positif, tumbuh sebesar 6,16 persen. Pertumbuhan ini juga didorong oleh permintaan luar negeri akan barang logam, komponen elektronik, dan peralatan listrik. Keberhasilan ini menunjukkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Sektor Pendukung Pertumbuhan Ekonomi Lainnya
Meskipun industri pengolahan menjadi primadona, sektor lain juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024. Sektor perdagangan besar dan eceran; serta reparasi mobil dan sepeda motor berada di posisi kedua dengan kontribusi 0,67 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan produksi domestik dan impor, dengan perdagangan besar dan eceran (non-otomotif) tumbuh sebesar 5,95 persen. Sayangnya, sektor perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya justru mengalami penurunan sebesar 0,05 persen.
Sektor konstruksi berada di posisi ketiga sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi (0,64 persen), didorong oleh pembangunan proyek infrastruktur pemerintah dan swasta. Hal ini sejalan dengan peningkatan belanja modal pemerintah untuk sektor konstruksi, termasuk pembangunan gedung, jalan tol, bendungan, kawasan industri, dan pariwisata. Investasi infrastruktur ini menjadi kunci pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Sektor informasi dan komunikasi juga memberikan kontribusi sebesar 0,5 persen, didorong oleh peningkatan aktivitas telekomunikasi dan informasi, terutama peningkatan trafik data untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pelaku bisnis, serta peningkatan transaksi elektronik. Era digitalisasi memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sektor-sektor lain secara keseluruhan berkontribusi sebesar 2,32 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kumulatif tahun 2024.
Pertumbuhan Tertinggi Tidak Selalu Berarti Kontribusi Tertinggi
Menariknya, BPS mencatat bahwa empat sektor utama penyumbang pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 bukanlah sektor dengan pertumbuhan kinerja tertinggi. Sektor jasa lainnya mencatatkan pertumbuhan tertinggi secara tahunan (9,8 persen), diikuti oleh transportasi dan pergudangan (8,69 persen), dan akomodasi serta makanan dan minuman (8,56 persen). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, pariwisata, dan kegiatan ekonomi lainnya.
Data ini menunjukkan kompleksitas dinamika ekonomi Indonesia. Meskipun industri pengolahan menjadi kontributor utama, sektor lain juga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Pemerintah perlu memperhatikan kinerja semua sektor untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.