Industri Lokal Indonesia: Kokoh di Peringkat 12 Manufaktur Dunia
Menteri Perindustrian memastikan industri dalam negeri mampu bersaing global ditopang ekspor tinggi dan investasi besar di tahun 2024.

Jakarta, 19 Februari 2025 - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan keyakinannya bahwa industri dalam negeri Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Kick Off Perintis Teknologi Industri 2025 di Jakarta, Rabu lalu, berdasarkan sejumlah capaian signifikan sektor industri nasional sepanjang tahun 2024.
Beberapa indikator menunjukkan daya saing industri Indonesia. Salah satu yang menonjol adalah nilai tambah manufaktur (MVA) yang mencapai US$ 255 miliar pada tahun 2023, menempatkan Indonesia di peringkat ke-12 dunia. Capaian ini sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan sektor manufaktur yang kuat dan berdaya saing.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan pentingnya capaian ini. "Keunggulan industri Indonesia yang patut diapresiasi, salah satunya adalah nilai Manufacturing Value Added pada 2023 yang mencapai 255 miliar dollar AS, yang menjadikan Indonesia sebagai negara manufaktur peringkat ke-12 dari segi nilai tambah di dunia," ujarnya.
Pertumbuhan Sektor Manufaktur Indonesia
Kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional terus meningkat sejak tahun 2022. Pada tahun 2024, nilai ekspor industri pengolahan nonmigas mencapai US$ 196,54 miliar, berkontribusi sebesar 74,25 persen terhadap total nilai ekspor nasional yang mencapai US$ 264,70 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,33 persen dibandingkan tahun 2023.
Realisasi investasi di sektor industri pengolahan pada tahun 2024 juga sangat menggembirakan, tercatat mencapai Rp721,3 triliun. Investasi ini berkontribusi 42,1 persen terhadap total realisasi investasi di Indonesia sebesar Rp1.714,2 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp596,3 triliun, dan menjadi kontribusi tertinggi dibandingkan sektor lainnya.
Industri pengolahan nonmigas juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif sebesar 4,75 persen sepanjang tahun 2024, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,03 persen. Pertumbuhan ini menunjukkan kinerja yang solid dan konsisten dari sektor manufaktur Indonesia.
Langkah Strategis Pemerintah
Untuk memperkuat kontribusi industri dalam negeri, pemerintah akan menyelenggarakan Konferensi dan Expo Indonesia 4.0 pada tanggal 24-25 September di Jakarta. Acara tahunan ini, yang telah diselenggarakan sejak tahun 2019, bertujuan untuk mempercepat transformasi digital dan Revolusi Industri 4.0 di Indonesia.
Konferensi dan Expo Indonesia 4.0 akan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri, penyedia teknologi, akademisi, konsultan industri, dan lembaga keuangan, untuk berkolaborasi dan bertukar informasi. Hal ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan di sektor industri Indonesia.
Dengan berbagai capaian positif dan langkah strategis yang diambil pemerintah, industri dalam negeri Indonesia semakin siap untuk bersaing dan berkontribusi lebih besar di pasar global. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar Indonesia dalam sektor manufaktur dan komitmen pemerintah untuk mendukung pertumbuhannya.