BPS Ungkap 5 Komoditas Terlaris di Indonesia Tahun 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Survei Penyempurnaan Diagram Timbang Indeks Harga Perdagangan Besar (SPDT IHPB) 2023 yang mengungkap lima komoditas dengan nilai penjualan tertinggi di berbagai sektor.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan komoditas-komoditas dengan nilai penjualan tertinggi di Indonesia sepanjang tahun 2023. Informasi ini didapat dari Survei Penyempurnaan Diagram Timbang Indeks Harga Perdagangan Besar (SPDT IHPB) 2023 yang dirilis pada akhir Januari. Temuan ini memberikan gambaran menarik tentang dinamika pasar dan perilaku pedagang besar di Indonesia.
Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Ponco Adi, memaparkan hasil SPDT IHPB 2023. Survei ini melibatkan 13.794 pelaku usaha di 38 provinsi, dilakukan tiga periode pada April, Agustus, dan November 2023. Data ini akan menjadi acuan baru untuk perhitungan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) mulai Januari 2025, dengan rilis statistik dijadwalkan pada 3 Februari 2025.
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan: Telur ayam ras memimpin dengan bobot nilai penjualan 1,43 persen, disusul tandan buah segar kelapa sawit (1,03 persen), padi (0,79 persen), jagung (0,78 persen), dan cabai merah (0,62 persen).
Sektor Bijih Besi dan Mineral, Listrik, Gas dan Air: Potasium menjadi komoditas teratas dengan bobot 0,40 persen, diikuti pasir (0,22 persen), batu bara (0,22 persen), batu andesit (0,13 persen), dan bijih timah hitam (0,03 persen).
Sektor Produk Makanan, Minuman, dan Tembakau, Tekstil, Pakaian dan Produk Kulit: Beras mendominasi dengan bobot nilai penjualan 4,59 persen. Selanjutnya adalah sigaret kretek mesin (2,98 persen), air minum dalam kemasan (2,43 persen), minyak goreng (1,36 persen), dan mi instan (1,07 persen).
Sektor Barang Lainnya yang Dapat Diangkut (Kecuali Produk Logam, Mesin dan Perlengkapannya): Elpiji subsidi memimpin dengan bobot 2,40 persen, kemudian elpiji nonsubsidi (1,90 persen), semen (1,60 persen), solar industri (1,42 persen), dan obat analgesik (0,88 persen).
Sektor Produk Logam, Mesin dan Perlengkapannya: Mobil memimpin dengan bobot 2,56 persen, diikuti sepeda motor (2,35 persen), baja tulangan (0,89 persen), alat kesehatan (0,79 persen), dan suku cadang mobil (0,68 persen).
Data IHPB ini sangat berharga bagi pelaku usaha karena menggambarkan tren harga di tingkat pedagang besar, yang berhubungan langsung dengan pemerintah, pelaku usaha lainnya, produsen, dan penyedia jasa konstruksi. Kesimpulannya, data BPS ini memberikan gambaran komprehensif mengenai pergerakan pasar komoditas utama di Indonesia pada tahun 2023.