Brimob Cepat Tanggap Bencana Banjir dan Longsor di Jateng
Korps Brimob Polri sigap membantu evakuasi korban dan penanganan bencana banjir dan longsor di beberapa wilayah Jawa Tengah, mengerahkan ratusan personel dan mendirikan dapur umum.
Banjir dan longsor menerjang beberapa wilayah Jawa Tengah, memicu respon cepat dari Korps Brimob Polri. Sejumlah personel Brimob diterjunkan untuk membantu proses evakuasi korban dan penanganan bencana di Pekalongan, Grobogan, dan Kendal.
Irjen Pol. Ramdani Hidayat, Wakil Komandan Korps Brimob, menyatakan bahwa sebanyak 50 personel Brimobda Jateng dikerahkan ke Kabupaten Pekalongan. Mereka berkolaborasi dengan pihak terkait untuk membangun tanggul sementara di Kecamatan Wonokerto akibat jebolnya tanggul Sungai Pecongan. Upaya ini dilakukan untuk mengatasi banjir yang terjadi.
Di lokasi berbeda, tepatnya di Desa Kesimpar, Petungkriyono, Pekalongan, 152 personel Brimob dikerahkan untuk membantu evakuasi korban longsor. Proses pencarian menghasilkan penemuan satu jenazah korban longsor. Kecepatan respon tim Brimob dalam evakuasi dan pencarian korban sangat penting dalam meminimalisir jumlah korban jiwa.
Grobogan juga mendapat bantuan dari 30 personel Brimob untuk menangani banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Papanrejo. Personel Brimob bahu-membahu dengan masyarakat setempat membersihkan area yang terdampak banjir. Kerja sama ini menunjukan sinergi yang baik antara aparat keamanan dan masyarakat.
Di Kendal, sebanyak 12 personel Brimob melaksanakan patroli untuk mengecek rumah-rumah warga yang terdampak banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Bodri di Kecamatan Patebon. Patroli ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan memberikan bantuan jika dibutuhkan. Upaya pencegahan dan penanganan dini sangat penting.
Tidak hanya evakuasi dan penanganan langsung di lokasi bencana, Brimob juga mendirikan dapur lapangan di Kebonagung, Demak. Dapur umum ini menghasilkan 2.000 bungkus makanan untuk hampir 9.117 pengungsi yang terdampak banjir. Bantuan logistik seperti ini sangat krusial dalam meringankan beban para pengungsi.
Sebagai langkah antisipasi, Korps Brimob juga menyiagakan tim SAR di setiap kompi Mako Satbrimob Polda Jawa Tengah, serta mobil dapur lapangan. Pemetaan wilayah rawan bencana juga dilakukan untuk deteksi dini potensi bencana alam selanjutnya. Langkah antisipatif ini merupakan bagian penting dari strategi penanganan bencana.
Tanggap darurat Brimob dalam bencana banjir dan longsor di Jawa Tengah ini menunjukkan komitmen Polri dalam melindungi dan membantu masyarakat yang terdampak bencana. Kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana ini.