BRIN dan IGCN Kirim Inovator Inovasi Bisnis Berkelanjutan ke New York: Kesempatan Emas di Panggung Dunia
BRIN dan IGCN berkolaborasi dalam kompetisi SDGI 2025 untuk mendukung inovasi bisnis berkelanjutan. Pemenang akan presentasi di New York. Penasaran bagaimana caranya?

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) menjalin kemitraan strategis. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong pengembangan inovasi bisnis berkelanjutan di Indonesia. Mereka menyelenggarakan kompetisi SDG Innovation Accelerator for Young Professionals (SDGI) 2025.
Kompetisi ini dirancang sebagai platform bagi para profesional muda. Tujuannya adalah untuk menciptakan solusi inovatif yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. Inovator terbaik dari kompetisi ini akan mendapatkan kesempatan prestisius. Mereka akan mempresentasikan ide mereka di New York, Amerika Serikat.
Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat peran sektor swasta dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan. Program ini juga berfungsi sebagai motivasi. Ini mendorong lebih banyak individu untuk berkreasi dan berinovasi. BRIN dan IGCN berkomitmen penuh dalam mendukung upaya ini.
Mendorong Inovasi Berbasis Ilmiah
Asep Riswoko, Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN, menegaskan pentingnya pendekatan ilmiah dalam setiap inovasi. Salah satu kriteria utama kompetisi adalah kemampuan ide yang diajukan. Ide tersebut harus mampu memperkuat hasil riset BRIN yang sudah ada. Ini memastikan inovasi memiliki dasar saintifik yang kuat dan relevan.
Menurut Asep, inovasi tidak hanya sebatas konsep desain atau sirkularitas semata. Dukungan ilmiah yang solid akan sangat memperkuat bobot inovasi tersebut. BRIN berkomitmen untuk menyediakan dukungan ilmiah yang diperlukan. Hal ini bertujuan agar setiap inovasi yang lahir memiliki validitas dan dampak yang nyata.
Lebih lanjut, inovasi yang dikembangkan juga dapat didukung oleh riset yang telah diselesaikan oleh perusahaan mitra BRIN. Kemitraan ini menunjukkan sinergi antara lembaga riset dan sektor industri. Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan inovasi yang lebih komprehensif dan aplikatif di lapangan.
Tantangan dan Ekosistem Inovasi Indonesia
Josephine Satyono, Direktur Eksekutif UN Global Compact Network Indonesia, menyoroti peran krusial sektor swasta. Program SDGI 2025 bertujuan untuk memperkuat kontribusi mereka. Kontribusi ini sangat penting dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Namun, Josephine juga mengakui bahwa Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan signifikan. Terutama dalam memperkuat dan mengkolaborasikan ekosistem inovasi multi-pemangku kepentingan. Tantangan ini memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak terkait.
Ia menekankan bahwa inovasi adalah sebuah keniscayaan di era global saat ini. Tanpa inovasi, suatu negara akan kesulitan bersaing di kancah global. Oleh karena itu, pemerintah dan sektor bisnis harus bekerja sama. Mereka perlu mengembangkan ekosistem yang kondusif untuk inovasi di seluruh lini.