BRIN Kembangkan AI untuk Pertahanan Nasional: Dorong Industri Strategis Lebih Unggul
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan Indonesia, meliputi sistem pemetaan, pengawasan, dan teknologi drone.

Jakarta, 21 April 2024 - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat industri pertahanan nasional. Hal ini diungkapkan Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam temu bisnis industri strategis pertahanan di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie, Tangerang Selatan, Banten. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia dengan memanfaatkan teknologi AI yang lebih efisien dan efektif.
Handoko menekankan pentingnya peran AI dalam memodernisasi sektor pertahanan. Ia menjelaskan bahwa BRIN mengembangkan teknologi AI yang lebih terjangkau, namun tetap mampu ditingkatkan kinerjanya. Teknologi ini akan diaplikasikan dalam berbagai bidang, termasuk telekomunikasi, pemetaan, dan sistem pemotretan. "Kami mengembangkan (teknologi) yang lebih murah untuk bisa di-improve kinerjanya melalui pemakaian teknologi AI. Misalnya untuk telekomunikasi, pemetaan, pemotretan, (dan) banyak sekali yang bisa kita lakukan dengan AI," ujar Handoko.
Pengembangan teknologi AI oleh BRIN mencakup berbagai aplikasi strategis. Salah satu fokus utamanya adalah sistem pemetaan dan pengawasan yang canggih, serta teknologi drone dengan berbagai ukuran. Kemampuan AI dalam menganalisis data dan pengambilan keputusan otomatis akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas sistem pertahanan.
Pengembangan Teknologi AI untuk Sistem Pertahanan
BRIN saat ini tengah mengembangkan berbagai teknologi AI untuk beragam kebutuhan pertahanan. Sistem pemetaan dan pengawasan berbasis AI akan memberikan informasi yang akurat dan real-time, mendukung pengambilan keputusan strategis. Selain itu, pengembangan teknologi drone dengan berbagai ukuran, dari yang kecil hingga besar, akan meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengintaian. Teknologi AI juga akan diintegrasikan ke dalam sistem telekomunikasi untuk meningkatkan keamanan dan keandalan.
Tidak hanya AI, BRIN juga fokus pada pengembangan material komposit baru untuk meningkatkan kinerja drone. Material komposit yang lebih ringan akan meningkatkan daya angkut drone tanpa mengurangi kekuatan strukturnya. Inovasi ini akan memberikan keunggulan kompetitif bagi industri pertahanan Indonesia.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto, menyatakan dukungan penuh terhadap kolaborasi BRIN, peneliti, industri, dan pengguna. Ia menyoroti pentingnya teknologi AI dan elektronika sebagai dua bidang utama yang dibutuhkan industri pertahanan saat ini. "Kalau dari kami, industri pertahanan saat ini yang sangat dibutuhkan terkait dengan artificial intelligence itu sangat kita butuhkan, karena kemajuan saat ini di dunia internasional sangat cepat sekali. Kemudian, bidang pendukung itu juga elektronika sangat dibutuhkan sekali," ungkap Wamenhan Donny.
Dukungan Penuh Wamenhan terhadap Pengembangan Teknologi Pertahanan
Wamenhan Donny berharap riset dan industri pertahanan Indonesia dapat meningkatkan penelitian di bidang AI dan elektronika. Hal ini sejalan dengan upaya BRIN untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi pertahanan yang unggul. Kolaborasi antara BRIN, industri, dan pengguna akan menjadi kunci keberhasilan dalam memajukan industri pertahanan nasional.
Dengan pengembangan teknologi AI dan material komposit, Indonesia diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pertahanannya secara signifikan. Teknologi ini akan memberikan kontribusi penting dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional. BRIN berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut.
Kesimpulannya, pengembangan teknologi AI oleh BRIN merupakan langkah strategis untuk memperkuat industri pertahanan Indonesia. Kolaborasi yang kuat antara BRIN, industri, dan pengguna akan menjadi kunci keberhasilan dalam memodernisasi dan meningkatkan kemampuan pertahanan nasional.