BSI Salurkan Pembiayaan Hijau Rp66,5 Triliun di 2024, Raih Laba Bersih Rp7 Triliun
Bank Syariah Indonesia (BSI) berhasil menyalurkan pembiayaan berkelanjutan senilai Rp66,5 triliun di tahun 2024, sekaligus membukukan laba bersih Rp7,01 triliun, didorong oleh pertumbuhan DPK dan penyaluran pembiayaan.
Bank Syariah Indonesia (BSI) menorehkan prestasi membanggakan di tahun 2024. Bank ini berhasil menyalurkan pembiayaan berkelanjutan senilai Rp66,50 triliun, meningkat signifikan dari Rp57,7 triliun di tahun 2023. Kinerja positif ini sekaligus mengukuhkan komitmen BSI terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Pembiayaan Hijau dan Sosial BSI
Rincian pembiayaan berkelanjutan BSI di tahun 2024 menunjukkan porsi yang cukup besar dialokasikan untuk pembiayaan sosial, mencapai Rp52,40 triliun. Sementara itu, pembiayaan green financing atau pembiayaan ramah lingkungan mencapai Rp14,20 triliun. Selain itu, BSI juga sukses menerbitkan sustainability sukuk tahap I senilai Rp3 triliun, menunjukkan upaya nyata dalam penggalangan dana berkelanjutan.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan bahwa komitmen BSI terhadap net zero emission (nol emisi) telah menempatkan bank ini pada peringkat 4 skor ESG di tingkat global. BSI secara aktif mendukung low carbon economy (ekonomi karbon rendah) dalam setiap operasional dan bisnisnya. Hal ini tercermin dalam berbagai inisiatif, mulai dari penggunaan kendaraan operasional ramah lingkungan hingga pembangunan gedung-gedung yang ramah lingkungan.
Komitmen BSI terhadap Lingkungan dan Masyarakat
Komitmen BSI terhadap lingkungan tidak hanya berhenti pada pembiayaan hijau. Mereka juga menerapkan praktik operasional yang berkelanjutan, termasuk pengelolaan air limbah dan penerapan pencahayaan hemat energi. Lebih jauh lagi, BSI juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program sosial ekonomi, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, dakwah, dan advokasi.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, BSI mengalokasikan 2,5 persen dari laba kotornya sebagai zakat perusahaan. Total zakat yang disalurkan pada tahun 2024 mencapai Rp232 miliar, meningkat 22 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Langkah ini menunjukkan komitmen BSI dalam berbagi manfaat kepada masyarakat luas.
Kinerja Keuangan BSI yang Positif
Kinerja keuangan BSI di tahun 2024 juga sangat mengesankan. Bank ini membukukan laba bersih senilai Rp7,01 triliun, tumbuh sebesar 22,83 persen (double digit). Pertumbuhan laba ini didorong oleh pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran pembiayaan yang signifikan.
Pertumbuhan DPK BSI mencapai 11,46 persen, menjadi Rp327,45 triliun. Dana murah (CASA) memiliki rasio 60,12 persen dari total DPK, dengan nilai mencapai Rp197 triliun atau naik 10,65 persen year-on-year (yoy). Sementara itu, penyaluran pembiayaan mencapai Rp278,48 triliun, tumbuh 15,88 persen yoy.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kinerja BSI di tahun 2024 menunjukkan tren positif yang signifikan, baik dari sisi pembiayaan berkelanjutan maupun kinerja keuangan. Komitmen BSI terhadap green financing, program sosial, dan praktik bisnis berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan ini. Keberhasilan BSI ini menjadi contoh nyata bagaimana sebuah lembaga keuangan dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan sambil tetap mencapai kinerja keuangan yang kuat.