Buku Masakan Khas Suku Namblong: Apresiasi Pemkab Jayapura dan Harapan untuk Ketahanan Pangan
Pemerintah Kabupaten Jayapura mengapresiasi peluncuran buku resep masakan Suku Namblong oleh Yayasan Perlindungan Alam (YAPAL) Papua, yang diharapkan dapat melestarikan kearifan lokal dan meningkatkan ketahanan pangan.

Buku Masakan Khas Suku Namblong diluncurkan, Pemkab Jayapura memberikan apresiasi. Inisiatif Yayasan Perlindungan Alam (YAPAL) Papua ini berfokus pada resep-resep dari Kampung Yenggu Lama, Distrik Nimboran, Papua, yang diluncurkan pada 30 Januari 2024.
Apresiasi tinggi diutarakan oleh Melkias Wokman, Kepala Sub Bidang Pertanian, Penelitian dan Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Jayapura. Wokman menyebut peluncuran buku resep masakan ini sebagai bentuk pelestarian kearifan lokal Suku Namblong yang patut diapresiasi. Ia berharap buku ini dapat menjadi warisan budaya yang berkelanjutan.
Vin Yarangga dari YAPAL Papua menjelaskan tujuan utama dari proyek ini. "Buku Resep Masakan Khas Suku Namblong ini diharapkan tidak hanya melestarikan kearifan lokal," kata Yarangga, "tetapi juga untuk mendorong masyarakat, terutama anak-anak, mengkonsumsi makanan bergizi dari bahan lokal." Yarangga menekankan pentingnya inovasi dalam pengolahan makanan lokal untuk mencegah kebosanan dan meningkatkan nilai gizinya.
Lebih lanjut, Yarangga menjelaskan pentingnya pengelolaan potensi bahan makanan lokal Papua untuk mendukung ketahanan pangan. Inovasi dalam pengolahan makanan, menurutnya, sangat krusial untuk menciptakan variasi menu yang menarik dan bergizi. Meskipun bahan makanan cukup tersedia di kebun-kebun, inovasi tetap dibutuhkan untuk menciptakan variasi dan meningkatkan kualitas gizi.
Dukungan juga datang dari Kepala Distrik Nimboran, Rahmat Marimbun. Marimbun memberikan apresiasi atas peluncuran buku tersebut dan menyatakan kesiapan Distrik Nimboran yang terdiri dari 13 kampung untuk berkolaborasi dalam upaya mensejahterakan masyarakat melalui kearifan lokal. Ia berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Nimboran.
Buku ini diharapkan mampu menjadi jembatan antara pelestarian budaya dan peningkatan gizi masyarakat. Dengan menampilkan resep-resep tradisional Suku Namblong, buku ini memberikan alternatif makanan sehat dan lezat yang berasal dari bahan-bahan lokal. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana pelestarian budaya dapat dipadukan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Peluncuran buku resep masakan khas Suku Namblong ini menjadi contoh nyata bagaimana kearifan lokal dapat diangkat dan dimanfaatkan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Inisiatif ini membuka peluang bagi pengembangan potensi lokal lainnya di Papua, serta mendorong terciptanya inovasi dalam pengolahan makanan untuk meningkatkan ketahanan pangan.