Bangka Barat Siapkan Strategi Ekonomi Berbasis Budaya: 920 Objek Budaya Siap Dilirik
Pemkab Bangka Barat siapkan strategi untuk menggerakkan ekonomi masyarakat berbasis budaya, dengan 920 objek budaya yang teridentifikasi, termasuk 290 kuliner potensial.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), tengah merancang strategi inovatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemanfaatan potensi budaya lokal. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh kekayaan budaya Bangka Barat yang melimpah dan diyakini mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno, menjelaskan bahwa strategi ini akan dijabarkan dalam dokumen resmi yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian.
Proses pendataan ulang berbagai objek pemajuan kebudayaan telah dilakukan selama lima bulan terakhir, melibatkan tim dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Pendataan yang dilakukan secara menyeluruh di seluruh desa dan kelurahan ini berhasil menghimpun sekitar 920 objek pemajuan kebudayaan. Objek-objek tersebut dikategorikan ke dalam sepuluh klasifikasi, mulai dari tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, hingga permainan dan olahraga rakyat.
Dari total 920 objek tersebut, sebanyak 290 di antaranya merupakan kuliner tradisional, meliputi berbagai jenis kue, makanan, minuman, lauk pauk, resep bumbu, dan jamu. Potensi kuliner ini dinilai sangat besar untuk dikembangkan dan menjadi penggerak utama perekonomian masyarakat. Selain kuliner, berbagai potensi budaya lainnya seperti motif tenun, cerita rakyat, dan permainan tradisional juga akan dimaksimalkan melalui industri kreatif.
Potensi Budaya Bangka Barat: Kekayaan yang Belum Tergali
Bambang Haryo Suseno memaparkan bahwa strategi yang sedang disusun tersebut bertujuan untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan objek-objek budaya. Permasalahan tersebut meliputi sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia yang dibutuhkan. Setelah identifikasi masalah dilakukan, rekomendasi langkah-langkah strategis akan diusulkan kepada pemerintah untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya Bangka Barat.
Strategi ini diharapkan dapat mengubah persepsi bahwa budaya hanya sebagai kenangan masa lalu. Sebaliknya, budaya akan diposisikan sebagai aset berharga yang dapat terus dikembangkan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Melalui inovasi dan kreasi, budaya akan diberi nilai tambah dan berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi.
Pemkab Bangka Barat berencana untuk mengintegrasikan objek-objek budaya ke dalam berbagai sektor, seperti pariwisata, industri kreatif, dan UMKM. Tujuannya adalah agar objek pemajuan kebudayaan dan cagar budaya memberikan dampak nyata bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Menuju Pasar Nasional dan Internasional
Sebagai contoh nyata potensi budaya di pasar global, Bambang Haryo Suseno mencontohkan kesuksesan mi instan dengan berbagai rasa nusantara. Ia berharap produk-produk budaya lokal Bangka Barat, seperti sambal belacan, sambal rusip, dan pantiauw ubi, juga dapat bersaing di pasar nasional dan internasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemkab Bangka Barat menyadari pentingnya peningkatan sumber daya manusia dan dukungan teknologi. Dengan bekal tersebut, diharapkan objek-objek kebudayaan lokal dapat bersaing di kancah yang lebih luas dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Bangka Barat.
Langkah-langkah strategis yang akan diambil meliputi pendataan, pelatihan, dan pemasaran produk-produk budaya. Pemerintah daerah juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pelaku UMKM dan industri kreatif, untuk mengembangkan potensi budaya lokal. Dengan demikian, diharapkan kekayaan budaya Bangka Barat tidak hanya terlestarikan, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Ke depannya, pengembangan ekonomi berbasis budaya di Bangka Barat akan terus ditingkatkan dengan fokus pada inovasi, kreativitas, dan pemanfaatan teknologi. Hal ini diharapkan akan menciptakan peluang usaha baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan melestarikan warisan budaya Bangka Barat untuk generasi mendatang.