Bulog Serap 400 Ribu Ton Gabah, Target 2 Juta Ton hingga April 2025
Perum Bulog telah menyerap lebih dari 400 ribu ton gabah setara beras hingga Maret 2025, dengan target 2 juta ton hingga April mendatang untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras nasional.

Klaten, Jawa Tengah, 22 Maret 2024 - Perum Bulog telah berhasil menyerap lebih dari 400 ribu ton gabah setara beras hingga Maret 2025. Penyerapan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan menstabilkan harga beras di pasaran. Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Marga Taufiq, mengumumkan capaian ini saat ditemui di sela-sela acara panen raya di Klaten, Jawa Tengah.
Penyerapan gabah dilakukan secara langsung dengan mendatangi petani di seluruh Indonesia. Bulog menerapkan strategi "jumput bola" untuk memastikan pembelian gabah petani berjalan lancar dan petani menerima harga yang sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan, yaitu Rp6.500 per kg. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memberikan dampak positif bagi perekonomian pedesaan.
Strategi ini dinilai efektif karena memungkinkan Bulog untuk mengatasi kendala yang dihadapi petani secara langsung. Dengan demikian, penyerapan gabah dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi para petani. Peningkatan penyerapan gabah juga terlihat dari rata-rata penyerapan harian yang kini mencapai 26 ribu ton, meningkat dari sebelumnya yang kurang dari 20 ribu ton per hari.
Target Penyerapan Beras Bulog
Meskipun capaian penyerapan gabah hingga Maret 2025 telah melampaui 400 ribu ton, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengingatkan Bulog untuk memenuhi target penyerapan sebesar 2 juta ton beras hingga April 2025. Hal ini disampaikan Zulhas usai meninjau Gerakan Pangan Murah (GPM) di Semarang, Jawa Tengah.
Zulhas menekankan pentingnya target tersebut untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di Indonesia. Ia juga menyebutkan bahwa hingga akhir Maret 2024, penyerapan beras masih berada di angka sekitar 450 ribu ton. Oleh karena itu, Bulog perlu meningkatkan upaya penyerapan beras hingga mencapai 750 ribu hingga 800 ribu ton pada akhir Maret 2024.
Jika Bulog berhasil mencapai target penyerapan 1-2 juta ton beras hingga April 2025, maka impor beras dapat dihindari. Hal ini akan berdampak positif bagi perekonomian nasional, khususnya bagi para petani dan pelaku usaha di sektor pertanian.
Upaya Bulog dalam Menyerap Gabah Petani
Bulog berkomitmen untuk terus meningkatkan penyerapan gabah petani. Beberapa strategi yang dilakukan antara lain:
- Jumput bola: Bulog secara aktif mendatangi petani untuk membeli gabah langsung di lokasi panen.
- Harga Pembelian Pemerintah (HPP): Bulog membeli gabah petani dengan harga HPP yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp6.500 per kg.
- Peningkatan kapasitas: Bulog meningkatkan kapasitas penyimpanan dan pengolahan beras untuk menampung gabah yang diserap.
Dengan berbagai upaya tersebut, Bulog berharap dapat mencapai target penyerapan beras dan menjaga stabilitas harga beras di Indonesia. Keberhasilan ini akan berdampak positif bagi petani dan masyarakat luas.
Pencapaian penyerapan gabah oleh Bulog hingga saat ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Indonesia. Dengan target 2 juta ton hingga April 2025, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor beras dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Keberhasilan ini juga akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan perekonomian nasional.