Bulog Tanjungpinang Siapkan 2.500 Ton Cadangan Beras, Cukup untuk Lima Bulan ke Depan?
Bulog Tanjungpinang memastikan ketersediaan 2.500 ton cadangan beras pemerintah (CBP) hingga akhir tahun 2025, menjamin pasokan pangan di Kepri.

Bulog Cabang Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), telah menyatakan kesiapannya untuk menyalurkan 2.500 ton cadangan beras pemerintah (CBP). Penyaluran ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat hingga akhir tahun 2025, memberikan jaminan ketersediaan pangan yang stabil di wilayah tersebut.
Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang, Arief Alhadihaq, menyampaikan bahwa kebutuhan beras di wilayah Tanjungpinang dan Bintan mencapai sekitar 500 ton per bulan. Dengan stok yang tersedia, pasokan beras diperkirakan cukup untuk lima bulan ke depan, memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bagi warga.
Penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) akan kembali efektif pekan depan, setelah sempat dihentikan sementara sejak April 2025. Penugasan ini kembali diberikan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI per Juli 2025, menyusul terbitnya petunjuk teknis terbaru.
Strategi Penyaluran Beras SPHP yang Diperketat
Penyaluran beras SPHP oleh Bulog Tanjungpinang kini semakin diperketat guna memastikan distribusi yang lebih tepat manfaat dan sasaran. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan mengendalikan inflasi, terutama di tengah fluktuasi pasar.
Arief Alhadihaq menjelaskan bahwa petunjuk teknis terbaru dari Bapanas mengatur empat saluran distribusi utama untuk beras SPHP kepada masyarakat. Kebijakan ini dirancang untuk memperluas jangkauan dan memastikan beras terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
Empat saluran distribusi tersebut meliputi:
- Pengecer di pasaran, yang menjadi titik akses langsung bagi konsumen.
- Koperasi Merah Putih, sebagai wadah distribusi yang terorganisir.
- Instansi atau lembaga, untuk penyaluran dalam skala tertentu.
- Rumah Pangan Kita (RPK) mitra Bulog, yang merupakan jaringan distribusi resmi Bulog.
Melalui strategi ini, Bulog berharap dapat menekan potensi penyelewengan dan memastikan bahwa beras SPHP benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan, terutama warga dengan ekonomi menengah ke bawah.
Harga dan Kualitas Beras Bulog yang Terjangkau
Bulog Tanjungpinang berkomitmen untuk menjaga harga beras SPHP tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Harga beras SPHP yang dijual Bulog saat ini berada di angka Rp11.300 per kilogram untuk harga gudang bagi mitra penyalur. Sementara itu, harga eceran tertinggi (HET) di pasaran ditetapkan sebesar Rp13.100 per kilogram.
Harga yang relatif murah ini, ditambah dengan kualitas beras yang baik, membuat Bulog optimistis bahwa antusiasme masyarakat untuk membeli beras SPHP akan tetap tinggi. Ketersediaan beras berkualitas dengan harga terjangkau menjadi kunci dalam menjaga daya beli masyarakat.
Langkah ini juga merupakan bagian integral dari upaya pemerintah dalam menstabilkan harga pangan secara keseluruhan. Dengan menyediakan alternatif beras yang terjangkau, Bulog berperan penting dalam mengendalikan laju inflasi dan melindungi konsumen dari kenaikan harga yang tidak wajar.
Dukungan Bantuan Pangan untuk Keluarga Penerima Manfaat
Selain menyalurkan cadangan beras pemerintah dan beras SPHP, Bulog Tanjungpinang juga aktif dalam program bantuan pangan. Mereka turut menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram per keluarga penerima manfaat.
Program bantuan ini menargetkan 24.877 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di empat wilayah kerja Bulog Tanjungpinang. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Tanjungpinang, Bintan, Lingga, dan Anambas, menjangkau daerah-daerah yang membutuhkan dukungan pangan.
Proses penyaluran bantuan pangan beras ini telah mencapai 87 persen dan ditargetkan selesai pada pekan depan. Keberhasilan penyaluran ini menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kerjanya.