BUMDes Majalengka Jadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Pemerintah Kabupaten Majalengka melibatkan BUMDes sebagai mitra dalam pengelolaan 82 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga 31 Januari 2025, dengan anggaran Rp5 miliar dari APBD dan sumber la
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, membuat gebrakan baru dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka resmi menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai mitra strategis dalam pengelolaan 82 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Langkah ini diumumkan pada Senin, 20 Januari 2024, dan bertujuan untuk memastikan semua siswa di Majalengka mendapatkan makanan bergizi.
BUMDes berperan penting dalam keberhasilan program MBG. Pj. Bupati Majalengka, Dedi Supandi, menjelaskan bahwa BUMDes akan bertanggung jawab penuh atas pembangunan dapur sehat di masing-masing SPPG. Selain itu, BUMDes juga akan merekrut dan mengelola tenaga kerja, mulai dari juru masak hingga tenaga pendukung lainnya. Dengan melibatkan BUMDes, diharapkan program MBG dapat berjalan lebih efektif dan efisien, terutama di daerah pedesaan.
Program MBG di Majalengka fokus pada pemanfaatan potensi lokal. Pemkab Majalengka menekankan pentingnya penggunaan bahan pangan lokal dalam program MBG. Hal ini tidak hanya mendukung perekonomian desa, tetapi juga memastikan kualitas dan kesegaran bahan makanan yang disajikan kepada para siswa. BUMDes Jatitujuh menjadi contoh BUMDes yang telah siap menjalankan program ini.
Program MBG di Majalengka berjalan hingga 31 Januari 2025. Setelah periode tersebut, Pemkab Majalengka akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk menyempurnakan program MBG. Saat ini, program MBG dibiayai dengan kombinasi dana APBD sebesar Rp5 miliar dan sumber pendanaan lainnya. Pemkab Majalengka berkomitmen untuk memetakan titik-titik dapur sehat guna memastikan efisiensi anggaran dan distribusi makanan.
Distribusi makanan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Untuk sekolah dengan jumlah siswa yang besar, seperti SMP dengan lebih dari 1.000 siswa, sistem pengambilan makanan akan menggunakan metode fast food sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan distribusi makanan yang cepat dan efisien.
Kerja sama dengan BUMDes merupakan strategi kunci keberhasilan MBG. Dengan melibatkan BUMDes, Pemkab Majalengka berharap dapat mempercepat implementasi program MBG dan memastikan akses makanan bergizi bagi seluruh siswa di Kabupaten Majalengka. BUMDes, sebagai entitas lokal yang memahami kebutuhan masyarakat, memiliki peran vital dalam keberhasilan program ini.
Program MBG Majalengka berkelanjutan dan berorientasi pada masyarakat. Program ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, dengan memanfaatkan potensi lokal dan kemitraan yang strategis. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan program serupa.