BUMNU: Siap Menjadi Bagian Sistem Ekonomi Nasional, Dorong Pertumbuhan 8 Persen
Pimpinan Pusat ISNU umumkan kesiapan BUMNU untuk menjadi bagian sistem ekonomi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, memanfaatkan potensi ekonomi besar warga NU.

Jakarta, 16 Mei 2024 (ANTARA) - Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) menyatakan bahwa Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) tengah dipersiapkan untuk menjadi bagian integral dari sistem ekonomi nasional. BUMNU diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Ketua PP ISNU Bidang Investasi, Herry Haryanto Azumi, mengungkapkan bahwa informasi mengenai pembentukan BUMNU ini telah ia terima langsung dari Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, dan Ketua PBNU Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup, Aizuddin Abdurrahman (Gus Aiz). Hal ini menunjukkan komitmen PBNU dalam mengembangkan potensi ekonomi yang dimiliki oleh Nahdlatul Ulama.
"Saya sudah mendapat arahan dari Ketum PBNU dan Gus Aiz yang membidangi ekonomi. Beliau mengatakan bahwa NU memiliki BUMNU, Badan Usaha Milik NU," ujar Herry seusai ISNU Forum on Investment, Trade and Global Affairs di Jakarta, Kamis. BUMNU diharapkan dapat menjawab tantangan untuk meningkatkan kontribusi nyata, terukur, dan berbasis kekuatan anggota NU dalam sistem ekonomi nasional.
BUMNU dan Potensi Ekonomi Warga NU
Dengan jumlah anggota mencapai 165 juta orang, Nahdlatul Ulama memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. BUMNU dirancang untuk memaksimalkan potensi ini melalui pengelolaan badan usaha yang sistematis. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga NU dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Herry menambahkan bahwa Presiden Prabowo pernah menyatakan dukungan terhadap keterlibatan NU dalam investasi dan upaya menarik investor untuk menumbuhkan ekonomi nasional. BUMNU diharapkan dapat menjadi wadah utama dalam mengelola berbagai peluang usaha, memberikan manfaat langsung bagi warga NU, dan memperkuat kemandirian ekonomi umat.
"Jadi, ini adalah tantangan yang bagus agar kontribusi NU lebih terukur dalam ekonomi. Ini berbasis kekuatan warganya yang luar biasa, 165 juta anggota, dan tergantung bagaimana kita memonetasi dari sisi ekonomi," jelas Herry. BUMNU direncanakan akan fokus pada sektor-sektor strategis yang sesuai dengan kebutuhan nasional dan kekuatan lokal NU.
Strategi dan Peluncuran BUMNU
Dalam rapat internal PBNU, telah disepakati bahwa BUMNU akan fokus pada sektor-sektor strategis yang sesuai dengan kebutuhan nasional dan kekuatan lokal NU. Hal ini bertujuan untuk memastikan dampak ekonomi yang terukur dan berkelanjutan.
Meskipun Herry belum dapat menyebutkan tanggal pasti peluncuran BUMNU dan pihak yang akan mengelolanya, ia memastikan bahwa pengumuman resmi akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini seiring dengan komunikasi intensif antara PBNU dan pemerintah terkait sinergi kebijakan dan implementasi program.
"Dalam waktu dekat akan diumumkan. Kita tunggu PBNU untuk mengumumkan, karena ini sejalan dengan komunikasi PBNU dengan pemerintah," pungkas Herry. BUMNU diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan warga NU.
BUMNU diharapkan dapat menjadi solusi konkret dalam meningkatkan kontribusi NU terhadap perekonomian nasional. Dengan potensi besar yang dimiliki, BUMNU siap menjadi pemain utama dalam sistem ekonomi Indonesia.
Kesimpulan
Peluncuran BUMNU menandai langkah strategis NU dalam meningkatkan peran serta dalam perekonomian nasional. Kerja sama yang intensif antara PBNU dan pemerintah akan menjadi kunci keberhasilan BUMNU dalam mencapai tujuannya.