Bupati Bangka Tengah Tekankan Manajemen Stunting yang Jelas dan Rapi
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, menekankan pentingnya manajemen yang jelas dan rapi dalam penanganan stunting untuk menurunkan angka stunting di Bangka Tengah menjadi 14 persen pada tahun 2025.

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, pada Selasa (11/3) menekankan pentingnya manajemen yang jelas dan rapi dalam penanganan stunting di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pernyataan ini disampaikan usai beliau melantik dan mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bangka Tengah di Koba. Hal ini penting karena penanganan stunting membutuhkan koordinasi yang baik antar sektor dan perencanaan anggaran yang tepat sasaran.
Menurut Bupati Algafry, manajemen stunting yang efektif mencakup pencegahan, deteksi dini, intervensi tepat, dan koordinasi lintas sektor. Beliau menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi yang kurang selama 1.000 hari pertama kehidupan. Oleh karena itu, penanganan yang terstruktur dan terukur sangatlah krusial.
Lebih lanjut, Bupati Algafry menjelaskan bahwa manajemen stunting bertujuan untuk menurunkan angka stunting dan memastikan anak-anak di Bangka Tengah tumbuh sehat serta memiliki potensi optimal untuk masa depan. Hal ini sejalan dengan target Pemkab Bangka Tengah untuk menurunkan angka stunting dari 18 persen menjadi 14 persen pada tahun 2025. Target tersebut membutuhkan komitmen bersama dari seluruh pihak terkait.
Manajemen Stunting di 12 Lokus Prioritas
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah telah menetapkan 12 lokus prioritas dalam penanganan stunting berdasarkan data kasus yang ada. Intervensi lebih lanjut akan difokuskan pada ke-12 lokus ini untuk menekan angka stunting secara signifikan. Pemilihan lokus prioritas ini menunjukkan komitmen Pemkab Bangka Tengah untuk mengatasi masalah stunting secara terarah dan efektif.
Dengan manajemen yang baik, diharapkan intervensi yang dilakukan dapat tepat sasaran dan memberikan dampak yang maksimal. Hal ini juga akan mempermudah pemantauan dan evaluasi program penurunan stunting. Koordinasi antar sektor menjadi kunci keberhasilan dalam menekan angka stunting di Bangka Tengah.
Bupati Algafry juga menekankan pentingnya perencanaan anggaran yang matang dalam penanganan stunting. Anggaran yang tersedia harus dialokasikan secara efisien dan efektif untuk mendukung program-program intervensi yang telah direncanakan. Transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran juga perlu dijaga.
Upaya Pencegahan dan Intervensi Stunting
Dalam rangka mencapai target penurunan angka stunting, Pemkab Bangka Tengah akan meningkatkan upaya pencegahan dan intervensi stunting. Upaya pencegahan akan difokuskan pada edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, sanitasi yang baik, dan stimulasi perkembangan anak sejak dini. Sementara itu, intervensi akan diberikan kepada anak-anak yang telah teridentifikasi mengalami stunting.
Intervensi yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak. Intervensi dapat berupa pemberian makanan tambahan, pengobatan, dan stimulasi perkembangan. Tim TPPS Bangka Tengah akan berperan penting dalam melakukan pemantauan dan evaluasi program intervensi stunting.
Selain itu, Pemkab Bangka Tengah juga akan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti puskesmas, kader kesehatan, dan organisasi masyarakat. Koordinasi yang baik akan memastikan program penurunan stunting berjalan dengan lancar dan efektif. Partisipasi aktif masyarakat juga sangat penting dalam upaya penurunan stunting.
Dengan adanya manajemen yang jelas dan komitmen bersama dari semua pihak, diharapkan target penurunan angka stunting di Bangka Tengah dapat tercapai. Hal ini akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Bangka Tengah.
"Untuk itu perlu dirumuskan bersama, terutama pola penanganan dan intervensi kasus," kata Algafry Rahman. Beliau juga menambahkan bahwa "Maka perlu manajemen sehingga pola penanganannya lebih terkoordinasi dengan baik, disamping memerlukan komitmen bersama dari semua lintas sektor."
Dengan adanya manajemen yang terstruktur dan terarah, diharapkan program penurunan stunting di Bangka Tengah akan berjalan efektif dan angka stunting dapat ditekan hingga mencapai target 14 persen pada tahun 2025. Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada kesehatan dan perkembangan anak-anak di Bangka Tengah, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.