Bupati Pasaman Desak Percepatan Pembangunan Jembatan Pascabencana
Bupati Pasaman, Sabar AS, mendesak percepatan tender pembangunan dua jembatan di Kecamatan Bonjol dan Simpati, yang rusak akibat bencana alam, dengan total anggaran Rp8,5 miliar dari BNPB.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Bupati Pasaman, Sabar AS, pada Senin, 5 Mei 2024, mendesak percepatan pembangunan dua jembatan di Kecamatan Bonjol dan Simpati, Pasaman, Sumatera Barat, yang rusak akibat bencana alam. Jembatan-jembatan tersebut sangat vital bagi akses masyarakat dan perekonomian lokal. Percepatan pembangunan ini diperlukan karena masyarakat saat ini masih mengandalkan jembatan darurat yang kurang aman dan memadai. Dana sebesar Rp8,5 miliar telah tersedia dari BNPB Pusat untuk proyek ini.
Desakan percepatan pembangunan jembatan ini disampaikan langsung oleh Bupati Sabar AS kepada Dinas BPBD dan Dinas PUPR Pasaman. Beliau menekankan pentingnya segera menyelesaikan proses tender agar pembangunan dapat dimulai dengan cepat dan memberikan manfaat bagi masyarakat secepatnya. Kerusakan jembatan tersebut telah mengganggu akses transportasi dan mobilitas warga, khususnya dalam mengangkut hasil pertanian.
Kondisi jembatan yang rusak mengakibatkan kesulitan akses bagi masyarakat di Nagari Alahan Mati, Kecamatan Simpati, dan Nagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol. Putusnya akses ini berdampak signifikan terhadap perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat setempat. Oleh karena itu, percepatan pembangunan jembatan menjadi prioritas utama pemerintah daerah Pasaman.
Percepatan Tender Pembangunan Jembatan
Bupati Pasaman meminta agar proses tender pembangunan dua jembatan tersebut dipercepat. Hal ini bertujuan agar pembangunan fisik jembatan dapat segera dimulai dan selesai dalam waktu yang relatif singkat. Dengan demikian, masyarakat dapat segera menikmati akses jalan yang lebih baik dan aman.
Anggaran pembangunan dua jembatan tersebut bersumber dari dana BNPB Pusat yang telah tersedia di kas daerah. Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp8,5 miliar. Rinciannya, sekitar Rp5 miliar lebih untuk jembatan Batang Kumpulan di Kecamatan Simpati, dan sekitar Rp3,5 miliar untuk rekonstruksi jembatan Batang Bubuih di Kecamatan Bonjol.
Bupati Sabar AS optimistis bahwa dengan dana yang telah tersedia, pembangunan jembatan dapat segera direalisasikan. Beliau berharap proses tender dapat berjalan lancar dan transparan, serta pembangunannya dapat selesai tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
"Tendernya agar dipercepat sehingga pembangunannya bisa cepat dilaksanakan dan bisa dinikmati masyarakat," kata Bupati Pasaman, Sabar AS.
Dukungan Masyarakat untuk Pembangunan Jembatan
Bupati Pasaman berharap semua pihak dapat mendukung proses pembangunan dua jembatan tersebut. Dukungan ini sangat penting untuk memastikan kelancaran proyek dan terwujudnya akses jalan yang lebih baik bagi masyarakat.
Pembangunan jembatan ini sangat penting bagi masyarakat, terutama untuk kelancaran lalu lintas kendaraan dan pengangkutan hasil pertanian. Saat ini, masyarakat masih mengandalkan jembatan darurat yang kondisinya jauh dari ideal dan berpotensi membahayakan.
Dengan selesainya pembangunan jembatan, diharapkan aktivitas ekonomi masyarakat akan meningkat dan mobilitas warga akan lebih lancar. Pemerintah daerah Pasaman berkomitmen untuk terus mengawasi dan memastikan pembangunan jembatan tersebut berjalan sesuai rencana.
"Keberadaan dua unit jembatan itu sangat penting bagi masyarakat baik untuk lalu lintas kendaraan juga untuk membawa hasil pertanian. Saat ini masyarakat masih menggunakan jembatan darurat," tambah Bupati Sabar AS.
Detail Anggaran dan Lokasi Jembatan
- Jembatan Batang Kumpulan (Simpang IV Simpati-Alahan Mati): Anggaran sekitar Rp5 miliar lebih. Lokasi: Nagari Alahan Mati, Kecamatan Simpati.
- Jembatan Batang Bubuih (Ganggo Mudiak-Padang Baru): Anggaran sekitar Rp3,5 miliar. Lokasi: Nagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol.
Pembangunan kedua jembatan ini diharapkan dapat segera rampung sehingga masyarakat dapat kembali menikmati akses jalan yang layak dan aman.