Pemkab Probolinggo Percepat Perbaikan 8 Jembatan Rusak Akibat Banjir
Pemerintah Kabupaten Probolinggo fokus perbaiki 8 jembatan rusak parah akibat banjir awal tahun, 5 jembatan diperbaiki menggunakan dana darurat, sisanya diusulkan ke Pemprov Jatim.

Banjir awal tahun telah mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Delapan jembatan mengalami kerusakan parah, bahkan putus total, mengganggu aksesibilitas dan perekonomian warga. Pemkab Probolinggo, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), bergerak cepat untuk mengatasi permasalahan ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, menyatakan bahwa perbaikan delapan jembatan rusak prioritas utama. Lima jembatan langsung ditangani menggunakan dana darurat kabupaten melalui Dinas PUPR. Proses perbaikannya telah berjalan dan ditargetkan selesai dalam waktu dekat untuk mengembalikan aktivitas masyarakat ke kondisi normal. Tiga jembatan lainnya, yang membutuhkan penanganan lebih kompleks, diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk ditangani melalui mekanisme lintas sektor.
Perbaikan jembatan ini sangat penting karena berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Kerusakan jembatan menghambat akses pendidikan, perekonomian, dan distribusi logistik. Kondisi ini memaksa warga untuk mencari alternatif jalur yang lebih sulit dan mahal, seperti menggunakan rakit atau menempuh jarak yang lebih jauh.
Perbaikan Jembatan yang Sedang Berjalan
Lima jembatan yang saat ini sedang dalam tahap perbaikan adalah Jembatan Desa Seboro (Kecamatan Krejengan), Jembatan Desa Betek Taman-Plaosan (Kecamatan Gading-Krucil), Jembatan Batur (Kecamatan Gading), Jembatan Desa Betek Taman (Kecamatan Gading), dan Jembatan Wedusan (Kecamatan Tiris). Pemkab Probolinggo menargetkan penyelesaian perbaikan kelima jembatan ini dalam waktu dekat.
Proses perbaikan dilakukan dengan menggunakan dana darurat Kabupaten Probolinggo. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Probolinggo untuk segera mengatasi dampak bencana dan memulihkan aksesibilitas masyarakat.
Kecepatan perbaikan ini diharapkan dapat meminimalisir dampak ekonomi dan sosial yang lebih luas akibat terhambatnya akses jalan.
Jembatan yang Diusulkan ke Pemprov Jatim
Tiga jembatan lainnya, yaitu Jembatan semi permanen Desa Satreyan-Sumbersecang (Kecamatan Maron), Jembatan Karangbong (Kecamatan Pajarakan), dan Jembatan Desa Brabe-Condong (Kecamatan Maron), diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendapatkan bantuan perbaikan. Proposal perbaikan telah diajukan dan telah mendapat disposisi untuk ditindaklanjuti.
Jembatan-jembatan ini memiliki peran strategis dalam mendukung akses pendidikan, perekonomian, dan logistik warga. Contohnya, Jembatan Brabe-Condong merupakan penghubung utama masyarakat menuju Pasar Condong dan sejumlah sekolah. Kerusakan jembatan ini sangat menyulitkan warga, terutama pelajar dan pedagang.
Untuk Jembatan semi permanen Satreyan-Sumbersecang, kerusakannya mengakibatkan terputusnya akses roda empat, sehingga menghambat aktivitas pertanian dan distribusi hasil panen. Biaya angkut hasil tani pun melonjak karena warga harus menggunakan sepeda motor atau roda tiga dengan jarak tempuh yang lebih jauh.
Usulan Jembatan Gantung dan Komitmen Pemulihan Ekonomi
Pemkab Probolinggo menyerahkan sepenuhnya kepada Pemprov Jatim terkait spesifikasi konstruksi jembatan baru. Namun, mengingat kondisi geografis dan akses jalan, jembatan gantung dinilai menjadi pilihan terbaik untuk beberapa lokasi. Pemkab berharap desain jembatan baru lebih tahan terhadap cuaca ekstrem dan sesuai kebutuhan masyarakat.
Pemkab Probolinggo berkomitmen untuk mempercepat proses rehabilitasi infrastruktur terdampak bencana. Hal ini tidak hanya untuk memulihkan mobilitas warga, tetapi juga sebagai bagian dari pemulihan ekonomi lokal. Mereka berharap proses pengajuan ke Provinsi Jatim berjalan lancar agar masyarakat tidak menunggu terlalu lama. Semakin cepat ditangani, semakin cepat pula roda ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat kembali berputar. "Kami berharap proses pengajuan ke Provinsi Jatim bisa berjalan lancar agar masyarakat tidak menunggu terlalu lama. Semakin cepat ditangani, semakin cepat pula roda ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat kembali berputar," ujar Oemar Sjarief.
Perbaikan jembatan-jembatan ini merupakan langkah penting dalam pemulihan pascabanjir di Kabupaten Probolinggo dan menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk kesejahteraan warganya.