TNI-Polri dan Warga Bersihkan Pasca Banjir Probolinggo
TNI, Polri, BPBD, dan warga bahu-membahu membersihkan sisa material banjir yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, setelah hujan deras mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan mengisolasi warga.
Banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Rabu (5/2) lalu menyisakan kerusakan dan kesulitan bagi warga. Anggota TNI dan Polri, bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta warga setempat, langsung turun tangan membersihkan sisa-sisa material banjir yang meliputi lumpur dan air.
Kerja Sama Penanganan Bencana
Kapolsek Krejengan, AKP Marudji, menyatakan bahwa kepolisian, TNI, BPBD, dan masyarakat bekerja sama membersihkan jalanan yang terendam lumpur dan air sisa banjir. Kerja sama ini menjadi kunci utama dalam upaya pemulihan pasca bencana. Kecepatan respon dan koordinasi antar instansi menjadi bukti kesigapan dalam menghadapi bencana alam ini. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam penanggulangan bencana.
Banjir terparah terjadi di Kecamatan Krejengan, bahkan menyebabkan jembatan penghubung di Dusun Gilih, Desa Seboro putus pada Kamis (6/2) dini hari. Akibatnya, sekitar 85 kepala keluarga (KK) atau lebih dari 200 orang terisolasi. Putusnya akses jalan utama ini menjadi tantangan tersendiri bagi upaya pemulihan.
Upaya Pemulihan dan Evakuasi
Polri, berkolaborasi dengan TNI, BPBD, dan relawan, telah melakukan upaya evakuasi warga terdampak. Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, menghimbau warga untuk tetap tenang namun waspada mengingat kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. Pihaknya telah menyiapkan personel yang terlatih untuk menghadapi bencana hidrometeorologi.
BPBD Probolinggo menyediakan perahu karet dan tali sling untuk membantu warga Dusun Gilih keluar dari daerah terisolasi. Kepala Pelaksana BPBD Probolinggo, Oemar Sjarief, menjelaskan bahwa meskipun banjir telah surut, jembatan yang putus masih menghambat aktivitas warga. Perahu karet menjadi solusi sementara hingga perbaikan jembatan selesai.
Langkah-langkah Perbaikan dan Pencegahan
Polri juga tengah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mempercepat perbaikan jembatan yang rusak. Pemulihan akses jalan menjadi prioritas utama agar aktivitas warga dapat kembali normal. Perbaikan infrastruktur yang cepat dan efisien akan sangat membantu warga dalam memulihkan kehidupan mereka. Selain itu, koordinasi yang baik antar instansi pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keberhasilan upaya pemulihan ini.
Bencana banjir ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi antar lembaga dalam menghadapi bencana alam. Kecepatan respon dan kolaborasi antara TNI, Polri, BPBD, dan warga menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan pasca banjir. Langkah-langkah perbaikan infrastruktur dan upaya pencegahan bencana di masa mendatang perlu menjadi perhatian serius.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem, terutama di wilayah rawan bencana. Masyarakat diharapkan untuk selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi lainnya.
Kesimpulan
Banjir di Probolinggo menjadi bukti nyata pentingnya kerja sama dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Kolaborasi TNI, Polri, BPBD, dan warga berhasil mengatasi dampak langsung banjir. Namun, upaya pemulihan masih terus berlanjut, terutama perbaikan infrastruktur yang rusak. Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran berharga dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana di masa mendatang.