200 Personel Korpolairud Evakuasi Korban Banjir Bekasi
Korpolairud kerahkan 200 personel untuk evakuasi korban banjir di Bekasi, Jawa Barat, dengan fokus pada wilayah Babelan yang terdampak paling parah.

Banjir besar melanda Kota Bekasi, Jawa Barat, sejak Senin (3/3) akibat curah hujan ekstrem yang menyebabkan sungai-sungai meluap dan menggenangi permukiman warga serta fasilitas umum. Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Baharkam Polri langsung merespon dengan mengerahkan sekitar 200 personel untuk membantu evakuasi korban banjir. Evakuasi terfokus pada tujuh kecamatan terdampak, yaitu Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.
Irjen Pol. Mohammad Yassin Kosasih, Kepala Korpolairud Baharkam Polri, menyatakan bahwa 200 personel tersebut dibagi ke delapan titik, termasuk Perumahan Jatirasa, Jatiasih, dan Kebon Pala. Penempatan personel ini didasarkan pada pemantauan udara yang dilakukan untuk melihat kondisi terkini titik-titik banjir. "Kami dari Polairud, dari mulai kejadian, sudah menurunkan ada sekitar 200 orang terbagi pada delapan titik," ujar Irjen Pol. Mohammad Yassin Kosasih.
Irjen Pol. Yassin juga menjelaskan bahwa berdasarkan pemantauan udara, wilayah Babelan menjadi prioritas karena terdampak banjir paling parah. "Kami pantau situasi saat ini, yaitu di daerah Pondok Ungu itu terpantau cukup parah sekali dan di sana terlihat personel kurang sehingga daerah Kecamatan Babelan ini nanti akan menjadi prioritas kita untuk mengerahkan personel dan peralatan karena terlihat rumah-rumah masih banyak yang terendam," terangnya.
Korpolairud Siagakan Peralatan Evakuasi
Dalam operasi evakuasi ini, Korpolairud tidak hanya mengerahkan personel, tetapi juga menyiagakan peralatan evakuasi yang memadai. Peralatan tersebut antara lain perahu karet dan baju pelampung untuk memastikan keselamatan dan kelancaran proses evakuasi korban banjir. Langkah ini menunjukkan kesiapsiagaan Korpolairud dalam menghadapi bencana alam dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Selain Korpolairud, Polri juga mengerahkan personel dari satuan lain, seperti Korps Brimob, Sabhara, dan Korlantas. Korps Brimob berperan aktif dalam proses evakuasi dan penyelamatan warga. Korps Sabhara bertugas melakukan patroli malam hari dan dini hari untuk mengawasi rumah-rumah yang ditinggal penghuninya. Sementara itu, Korlantas melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan akibat banjir.
Kerja sama antar satuan kepolisian ini menunjukkan sinergi dan koordinasi yang baik dalam penanggulangan bencana banjir di Bekasi. Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga serta kelancaran proses evakuasi dan bantuan kemanusiaan.
Langkah Mitigasi Bencana dan Kerja Sama Antar Lembaga
Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, menegaskan bahwa Polri telah melakukan langkah-langkah mitigasi sejak awal bencana. "Sejak kemarin, kami melakukan langkah-langkah mitigasi dan antisipasi tindak lanjut, di antaranya mengevakuasi para korban di daerah yang terpapar bencana alam banjir, yang kemudian kita pindahkan ke daerah-daerah yang aman daripada banjir," ucapnya. Langkah mitigasi ini dilakukan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Sosial.
Kerja sama antar lembaga ini sangat penting dalam penanggulangan bencana. Dengan adanya koordinasi dan kolaborasi yang baik, proses evakuasi dan bantuan kemanusiaan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dan aparat keamanan dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Proses evakuasi masih terus berlangsung, terutama di wilayah-wilayah yang masih tergenang air. Polri memastikan akan terus memberikan bantuan kepada masyarakat hingga kondisi kembali normal. Komitmen ini menunjukkan dedikasi Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya dalam situasi darurat bencana.
Data dari Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menunjukkan tujuh kecamatan terdampak banjir. Kerja keras dan koordinasi semua pihak sangat dibutuhkan untuk memulihkan kondisi Bekasi pascabanjir.