Pemkab Probolinggo Percepat Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Banjir dan Longsor
Pemerintah Kabupaten Probolinggo gencar mempercepat pembangunan kembali infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir dan longsor, dengan fokus pada akses jalan dan permukiman warga.

Banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang signifikan, terutama pada akses jalan dan permukiman warga. Peristiwa ini terjadi pada bulan Mei 2023 dan telah menimbulkan dampak yang luas bagi masyarakat setempat. Pemerintah Kabupaten Probolinggo pun bergerak cepat untuk menangani permasalahan ini dan memulihkan infrastruktur yang rusak.
Bupati Probolinggo, Mohammad Haris, beserta jajarannya langsung meninjau lokasi-lokasi terdampak bencana. Peninjauan dilakukan pada Selasa, 13 Mei 2023, untuk memantau langsung progres pembangunan jembatan dan tembok penahan tanah (TPT) yang menjadi akses vital bagi warga. Kunjungan ini juga bertujuan untuk memastikan proses pembangunan berjalan lancar, tepat sasaran, dan aman bagi masyarakat.
Pembangunan infrastruktur pasca bencana ini difokuskan pada perbaikan jembatan dan TPT yang rusak akibat banjir dan longsor. Proyek-proyek ini dibiayai dari Belanja Tidak Terduga (BTT) Kabupaten Probolinggo, menandakan komitmen pemerintah daerah dalam menangani dampak bencana dengan cepat dan efektif. Selain itu, Pemkab Probolinggo juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Dana Desa untuk mempercepat proses pemulihan.
Pembangunan Jembatan dan Tembok Penahan Tanah (TPT)
Beberapa lokasi yang menjadi fokus peninjauan Bupati Haris antara lain pembangunan jembatan BTT di Desa Batur Kecamatan Gading, pembangunan jembatan penghubung Betek Taman-Plaosan dan Betek Taman-Duren, TPT di Desa Kaliacar Kecamatan Gading, pembangunan jembatan BTT di Dusun Gilin Desa Seboro Kecamatan Krejengan, dan TPT Desa Ketompen Kecamatan Pajarakan. Semua proyek ini bertujuan untuk mengembalikan aksesibilitas masyarakat dan mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut.
Bupati Haris menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur ini tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari sisi sosial dan ekonomi masyarakat. Jembatan dan TPT bukan hanya sekedar penghubung fisik, namun juga menjadi akses penting bagi aktivitas sosial dan ekonomi warga setempat. Beliau berharap agar seluruh proyek dapat selesai dalam waktu maksimal 10 hari.
"Alhamdulillah hari ini kami lihat langsung progresnya. Ada yang sudah selesai, ada yang sedang berjalan. Insya Allah dalam waktu maksimal 10 hari akan tuntas. Itu penting karena jembatan dan TPT adalah akses vital bagi warga," kata Bupati Haris.
Selain pembangunan jembatan dan TPT, Pemkab Probolinggo juga melakukan normalisasi sungai untuk mengatasi masalah perubahan alur sungai yang menyebabkan erosi dan mengancam rumah warga. Pembangunan plengsengan atau bronjong juga dilakukan sebagai pengaman di sisi aliran sungai.
Kolaborasi Antar Lembaga dan Sumber Dana
Kepala DPUPR Kabupaten Probolinggo, Hengki Cahjo Saputra, menjelaskan bahwa dari total 18 titik kerusakan infrastruktur akibat bencana, lima di antaranya ditangani melalui dana BTT Kabupaten Probolinggo. Tiga jembatan lainnya sedang dalam proses penanganan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Model kolaborasi antara tiga sumber anggaran, yaitu BTT Kabupaten Probolinggo, dana Provinsi Jawa Timur, dan Dana Desa, diterapkan untuk efisiensi dan percepatan pembangunan. Contohnya, untuk pembangunan TPT dan bronjong, Kabupaten Probolinggo menyediakan material, desa menyediakan upah dan tenaga kerja, dan Pemprov Jatim melakukan normalisasi sungai.
"Beberapa proyek ada yang dijalankan dengan pola kolaborasi antara tiga sumber anggaran dana Kabupaten Probolinggo -BTT-, dana Provinsi Jawa Timur, dan Dana Desa," kata Hengki Cahjo Saputra. "Itu model kolaborasi yang sangat efisien, mengingat keterbatasan dana BTT Kabupaten Probolinggo. Semoga bisa dijadikan contoh dalam penanganan infrastruktur pasca bencana," tambahnya.
Bupati Haris juga menekankan pentingnya doa dan dukungan masyarakat dalam proses pemulihan ini. Beliau menyatakan bahwa pemerintah hadir untuk memberikan solusi nyata bagi masyarakat yang terdampak bencana. "Insya Allah minggu depan semua bisa rampung. Kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat, karena itu adalah ikhtiar kita bersama. Pemerintah hadir untuk memberikan solusi nyata," ujar Bupati Haris.
Pemulihan infrastruktur pascabencana di Kabupaten Probolinggo menjadi contoh nyata kolaborasi dan kerja cepat untuk memulihkan kehidupan masyarakat. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan kehidupan masyarakat dapat kembali normal dan lebih aman dari ancaman bencana di masa mendatang.