Jembatan Putus, Ratusan Warga Probolinggo Terisolasi Akibat Banjir
Banjir di Probolinggo menyebabkan jembatan penghubung Dusun Gilih putus, mengisolasi lebih dari 200 warga dan menuntut perbaikan segera dari pemerintah.
![Jembatan Putus, Ratusan Warga Probolinggo Terisolasi Akibat Banjir](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230113.128-jembatan-putus-ratusan-warga-probolinggo-terisolasi-akibat-banjir-1.jpeg)
Banjir yang melanda Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada Kamis, 06 Februari 2024, menyebabkan ratusan warga Dusun Gilih, Desa Seboro, terisolasi. Satu-satunya jembatan yang menghubungkan dusun tersebut putus akibat diterjang derasnya arus sungai. Kejadian ini menyoroti kerentanan masyarakat terhadap bencana alam dan pentingnya infrastruktur yang tahan bencana.
Dampak Banjir dan Jembatan Putus
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, menyatakan bahwa sekitar 85 kepala keluarga (KK) atau lebih dari 200 jiwa terdampak langsung akibat putusnya jembatan sepanjang 25 meter tersebut. Sebanyak 18 meter dari jembatan tersebut hancur, menyisakan hanya 7 meter yang masih dapat digunakan, namun sangat berbahaya dan tidak layak untuk dilalui.
"Jembatan itu satu-satunya akses warga untuk keluar dari dusun," ujar Oemar Sjarief. Kondisi ini membuat warga Dusun Gilih benar-benar terisolasi, karena di belakang dusun hanya terdapat hamparan sawah yang tidak memungkinkan untuk dilalui. Situasi ini tentu menimbulkan kesulitan bagi warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk akses kesehatan dan pendidikan.
Penyebab Banjir dan Upaya Penanganan
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Probolinggo selama berjam-jam pada Rabu malam (5/2) menjadi penyebab utama meluapnya sejumlah sungai dan mengakibatkan banjir di enam kecamatan. Kecamatan Krejengan, Kraksaan, Pajarakan, Pakuniran, Gading, dan Maron terdampak banjir, meskipun Kecamatan Maron tidak mengalami kerusakan permukiman. Total 1.009 unit rumah terdampak banjir, namun syukurlah tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Sebagai respon cepat, BPBD Kabupaten Probolinggo telah melakukan uji coba penggunaan perahu karet untuk akses sementara warga Dusun Gilih. Langkah ini difokuskan untuk memastikan akses bagi warga, terutama ibu hamil yang membutuhkan perawatan medis. Perbaikan jembatan yang rusak menjadi prioritas utama dan akan menggunakan dana tidak terduga. Kerjasama antar instansi pemerintah sangat diperlukan untuk mempercepat proses perbaikan.
Sinergi dan Perbaikan Jembatan
Oemar Sjarief menekankan pentingnya sinergi antar organisasi perangkat daerah (OPD) dalam menangani masalah ini. Perbaikan jembatan yang putus membutuhkan koordinasi dan kerjasama yang baik antar berbagai pihak. Kepala Desa Seboro, yang rumahnya berada di Dusun Gilih, ditunjuk sebagai penanggung jawab penggunaan perahu karet untuk keperluan mendesak.
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Krucil dan Tiris, mengakibatkan beberapa rumah rusak. Namun, beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah longsor tersebut. Kejadian ini sekali lagi mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan pentingnya infrastruktur yang tangguh.
Kesimpulan
Bencana banjir dan putusnya jembatan di Probolinggo menjadi pengingat akan pentingnya infrastruktur yang tahan bencana dan kesiapsiagaan masyarakat. Perbaikan jembatan dan upaya bantuan dari pemerintah menjadi langkah krusial untuk membantu warga Dusun Gilih yang terisolasi dan memulihkan akses mereka ke dunia luar. Semoga kejadian ini dapat mendorong peningkatan sistem peringatan dini dan pembangunan infrastruktur yang lebih tangguh di masa mendatang.