Jembatan Putus Situbondo: 500 Jiwa Terisolasi, BPBD Ajukan Bantuan ke Pemprov Jatim
Banjir bandang di Situbondo, Jawa Timur pada awal Februari 2025 menyebabkan jembatan putus, mengisolasi 500 warga Dusun Plalangan dan BPBD telah mengajukan bantuan pembangunan jembatan ke Pemprov Jatim.

Bencana banjir bandang yang menerjang Situbondo awal Februari 2025 lalu mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang signifikan, salah satunya adalah putusnya jembatan penghubung antar dusun di Desa Campoan, Kecamatan Mlandingan. Akibatnya, sekitar 500 jiwa di Dusun Plalangan kini terisolasi.
Putusnya jembatan tersebut menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo bergerak cepat dengan mengajukan proposal bantuan pembangunan jembatan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kepala BPBD Kabupaten Situbondo, Sruwi Hartanto, membenarkan hal tersebut dalam keterangannya pada Selasa lalu. "Kami sudah mengajukan bantuan pembangunan jembatan yang rusak akibat banjir bandang, termasuk jembatan putus di beberapa wilayah lainnya," ujar Hartanto.
Dampak Putusnya Jembatan
Camat Mlandingan, Akhriat Syahada Alam, menjelaskan dampak lebih lanjut dari putusnya jembatan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa ratusan warga Dusun Plalangan terpaksa harus menunggu arus sungai surut untuk bisa menyeberang dan melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini tentu sangat menyulitkan mereka.
"Sudah dua pekan terakhir jembatan penghubung antardusun itu putus, terseret banjir bandang. Sepeda motor juga tidak bisa lewat," kata Syahada Alam. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa puluhan siswa sekolah dasar di dusun tersebut juga terdampak. Mereka harus menunggu arus sungai kecil untuk bisa pergi ke sekolah. "Siswa SD kalau mau ke sekolah juga menunggu arus sungai kecil, kalau arus sungai tetap besar mereka mayoritas tidak jadi sekolah," tambahnya.
Spesifikasi Jembatan dan Upaya Pemulihan
Jembatan yang putus memiliki spesifikasi panjang 50 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 6 meter. Kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir bandang tergolong total. Kondisi ini mengharuskan pembangunan jembatan baru untuk mengembalikan aksesibilitas warga Dusun Plalangan.
Pembangunan jembatan tersebut diharapkan dapat segera direalisasikan. Keberadaan jembatan sangat vital bagi kehidupan sosial dan ekonomi warga Dusun Plalangan. Selain memudahkan akses warga untuk beraktivitas, jembatan juga penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar siswa sekolah dasar di daerah tersebut. Proses pengajuan bantuan ke Pemprov Jatim diharapkan segera mendapatkan respon positif dan proses pembangunan dapat dimulai sesegera mungkin.
Harapan Ke Depan
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Infrastruktur yang tahan terhadap bencana perlu menjadi prioritas dalam pembangunan daerah rawan bencana. Selain itu, peningkatan sistem peringatan dini juga sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana di masa mendatang. Semoga bantuan dari Pemprov Jatim segera terealisasi dan warga Dusun Plalangan dapat kembali beraktivitas normal.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kerjasama antar lembaga pemerintah dalam penanggulangan bencana. Kerjasama yang baik antara BPBD Kabupaten Situbondo dan Pemprov Jatim diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan pasca bencana dan meminimalisir dampak yang lebih luas terhadap masyarakat.
Dengan selesainya pembangunan jembatan, diharapkan aksesibilitas warga Dusun Plalangan dapat kembali normal. Anak-anak dapat kembali bersekolah tanpa hambatan, dan warga dapat menjalankan aktivitas ekonomi mereka tanpa kesulitan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih siap menghadapi bencana di masa mendatang.