Banjir Bandang Situbondo: Kerugian Mencapai Rp50 Miliar
Banjir bandang yang melanda Situbondo, Jawa Timur pada 3-6 Februari 2025 mengakibatkan kerugian materiil mencapai Rp50 miliar, meliputi kerusakan rumah warga, infrastruktur, dan jembatan.
![Banjir Bandang Situbondo: Kerugian Mencapai Rp50 Miliar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191719.789-banjir-bandang-situbondo-kerugian-mencapai-rp50-miliar-1.jpg)
Banjir bandang yang menerjang beberapa wilayah di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dari tanggal 3 hingga 6 Februari 2025 telah menimbulkan kerugian materiil yang signifikan. Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, kerugian ditaksir mencapai Rp50 miliar. Angka ini mencakup kerusakan rumah warga, infrastruktur jalan dan jembatan, serta fasilitas umum lainnya. Bencana alam ini menimbulkan keprihatinan besar dan membutuhkan penanganan segera.
Dampak Luas Banjir Bandang
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Situbondo, Sruwi Hartanto, mengungkapkan bahwa dampak banjir bandang sangat luas. Sekitar 1.280 rumah warga terdampak, dengan puluhan rumah mengalami kerusakan total. Selain itu, sejumlah jembatan antar-dusun putus, dan banyak titik infrastruktur jalan desa rusak akibat terjangan air bah yang membawa material kayu. Hujan deras yang mengiringi banjir bandang juga menyebabkan tanah longsor di beberapa titik, sehingga menutup akses jalan desa. Kerusakan ini tersebar di Kecamatan Kendit, Mlandingan, Bungatan, dan Banyuglugur.
"Kerugian dampak banjir bandang di beberapa wilayah tersebut masih sementara, kami terus melakukan pendataan kerusakan infrastruktur lainnya," jelas Sruwi Hartanto.
"Jadi, kerugian akibat bencana alam banjir bandang, longsor dan angin kencang pekan lalu meliputi rumah warga yang rusak total, rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat, serta sejumlah jembatan putus yang tersebar di Kecamatan Kendit, Malndingan dan Bungatan, Banyuglugur," tambahnya.
Pengajuan Bantuan ke Pemprov Jatim
Besarnya kerugian yang mencapai Rp50 miliar membuat Pemkab Situbondo kewalahan. Anggaran yang tersedia dinilai tidak cukup untuk menanggulangi seluruh kerusakan. Oleh karena itu, BPBD Situbondo telah mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. "Kami mendata sementara kerusakan banjir bandang mencapai Rp50 miliar, karena kami tidak punya anggaran sebesar itu, belanja tidak terduga atau BTT Situbondo juga kecil. Makanya, kami mengajukan bantuan ke pemerintah provinsi," ungkap Sruwi Hartanto.
Perlu diingat bahwa angka Rp50 miliar tersebut belum termasuk kerugian pada sektor pertanian. Pendataan kerusakan masih terus dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.
Langkah-langkah Penanganan Ke Depan
Pemerintah Kabupaten Situbondo, bersama BPBD dan instansi terkait, sedang fokus pada upaya penanganan darurat dan pemulihan pasca-banjir. Selain mengajukan bantuan, upaya lain yang dilakukan meliputi pendataan kerugian secara menyeluruh, penyaluran bantuan kepada warga terdampak, dan perbaikan infrastruktur yang rusak. Kerjasama dan koordinasi yang baik antar lembaga pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam proses pemulihan ini. Semoga bantuan segera tersalurkan dan proses pemulihan dapat berjalan lancar.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Peningkatan sistem peringatan dini, infrastruktur yang tahan bencana, dan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana sangat krusial untuk meminimalisir dampak kerugian di masa mendatang.