Gotong Royong Pasca Bencana: Situbondo Pulih dari Longsor dan Banjir
BPBD Situbondo bersama TNI/Polri dan relawan bahu-membahu membersihkan material longsor dan banjir yang melanda beberapa desa di Situbondo, Jawa Timur, setelah bencana hidrometeorologi pada awal Februari 2025.
![Gotong Royong Pasca Bencana: Situbondo Pulih dari Longsor dan Banjir](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/100025.377-gotong-royong-pasca-bencana-situbondo-pulih-dari-longsor-dan-banjir-1.jpg)
Bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor menerjang Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada awal Februari 2025. Ribuan rumah terdampak, puluhan rusak total, dan beberapa jembatan akses utama masyarakat putus. Akibatnya, akses jalan di beberapa desa terputus. Salah satu lokasi terdampak parah adalah Desa Campoan, Kecamatan Mlandingan, dimana tanah longsor menutup akses jalan.
Pembersihan Material Longsor di Desa Campoan
Menyikapi bencana ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo langsung bergerak cepat. Bersama TNI/Polri, Tagana, dan organisasi relawan lainnya, mereka melakukan gotong royong untuk membersihkan material longsor. Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Situbondo, Puriyono, atau yang akrab disapa Ipung, menjelaskan bahwa longsoran cukup tebal sehingga membutuhkan alat berat untuk membersihkannya. "Satu unit alat berat juga didatangkan ke lokasi untuk membersihkan tanah longsor, karena longsoran cukup tebal sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat," kata Ipung.
Berkat kerja keras tim gabungan, jalan di Desa Campoan kini telah kembali dapat dilalui kendaraan roda empat. Keberhasilan ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan relawan dalam menghadapi bencana.
Upaya Pencegahan Banjir Susulan di Jatibanteng
Tidak hanya di Desa Campoan, bencana juga melanda Desa/Kecamatan Jatibanteng. Di sini, TNI/Polri bersama masyarakat bahu-membahu membersihkan sisa-sisa banjir dan melakukan upaya pencegahan banjir susulan. Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan, menjelaskan upaya yang dilakukan. "Kami bersama masyarakat bahu-membahu memasang bronjong untuk mengurangi risiko longsor dan banjir yang dapat kembali menggenangi wilayah ini," katanya. Pemasangan bronjong, anyaman kawat berisi batu, bertujuan memperkuat tanggul sungai dan tebing di sekitar pemukiman yang rawan longsor.
AKBP Rezi Dharmawan juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan aktif menjaga lingkungan. "Pencegahan banjir bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Mari kita jaga lingkungan agar tetap aman," ujarnya. Imbauan ini menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya mitigasi bencana.
Status Tanggap Darurat dan Dampak Bencana
Intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir menjadi pemicu bencana hidrometeorologi ini. Banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Situbondo sejak 3-5 Februari 2025. Kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan, dengan ribuan rumah terdampak dan puluhan rumah rusak total. Selain itu, beberapa jembatan dan infrastruktur jalan desa juga rusak. Sebagai respon atas situasi darurat ini, Pemerintah Kabupaten Situbondo menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi pada 5 Februari 2025.
Penetapan status tanggap darurat ini merupakan langkah penting untuk mempercepat proses penanganan bencana dan pemulihan di Situbondo. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani dampak bencana dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Kesimpulan
Bencana hidrometeorologi yang melanda Situbondo menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dan kerja sama dalam menghadapi bencana alam. Gotong royong antara BPBD, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam membersihkan material longsor dan banjir serta upaya pencegahan bencana susulan. Kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang.