Banjir di Labuhan Batu Utara Rendam 121 Rumah, 120 Jiwa Mengungsi
Hujan deras menyebabkan banjir di Kecamatan Marbo, Labuhan Batu Utara, merendam 121 rumah dan memaksa 120 jiwa mengungsi; BPBD Sumut melaporkan tidak ada korban jiwa.

Banjir yang melanda Kecamatan Marbo, Desa Marbo Selatan Petak VI, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara, telah merendam 121 rumah dan menyebabkan 120 jiwa dari 30 kepala keluarga mengungsi. Bencana alam ini terjadi pada tanggal 5 Maret 2025 pukul 23.00 WIB akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara melaporkan kejadian ini setelah menerima laporan dari lapangan. Tidak ada korban jiwa atau luka-luka yang dilaporkan.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Pusdalops PB Sumut di Medan pada Jumat, 7 Maret 2025, banjir tersebut mengakibatkan ratusan rumah warga terendam air. Kondisi ini memaksa warga untuk mengungsi ke sejumlah posko pengungsian yang telah disiapkan. Pemerintah daerah setempat dan tim penanggulangan bencana langsung bergerak cepat untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada para pengungsi.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Wahyuni Pancasilawati, menyatakan bahwa penanganan dampak banjir telah dilakukan secara terkoordinasi. BPBD Labuhan Batu Utara bekerja sama dengan pemerintah kabupaten setempat untuk melakukan evakuasi warga dan pendataan rumah yang terdampak banjir. "Petugas juga telah melakukan pendataan terhadap rumah yang terdampak," ujar Wahyuni.
Penanganan Bencana Banjir di Labuhan Batu Utara
BPBD Labuhan Batu Utara, dengan dukungan penuh dari pemerintah kabupaten, telah berhasil mengevakuasi seluruh warga yang terdampak banjir ke tempat yang lebih aman. Proses evakuasi dilakukan dengan cepat dan terorganisir untuk meminimalisir dampak buruk yang lebih luas. Selain evakuasi, tim juga fokus pada pendataan rumah-rumah yang terendam dan kebutuhan mendesak para pengungsi.
Langkah-langkah penanganan pasca-banjir meliputi penyediaan kebutuhan dasar bagi para pengungsi seperti makanan, minuman, pakaian, selimut, dan obat-obatan. Pemerintah juga memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan dan sanitasi yang memadai di posko pengungsian. Upaya ini bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit akibat kondisi lingkungan yang tidak higienis.
Selain itu, penanganan juga meliputi pembersihan material sisa banjir dari rumah-rumah warga yang terdampak. Kerja sama antar instansi pemerintah dan relawan sangat penting dalam proses pemulihan pasca-banjir ini. Upaya kolaboratif ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan dan mengembalikan kehidupan normal bagi masyarakat Labuhan Batu Utara.
Kondisi Terkini dan Langkah Antisipasi
Laporan terakhir dari BPBD Sumut menyebutkan bahwa saat ini banjir di Kecamatan Marbo telah berangsur surut. Meskipun demikian, pemantauan tetap dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir susulan. Pemerintah daerah juga akan melakukan evaluasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana serupa di masa mendatang.
Langkah antisipasi yang akan dilakukan meliputi perbaikan infrastruktur drainase dan sistem penanggulangan banjir. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mitigasi bencana juga akan ditingkatkan. Dengan demikian, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir dan masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bencana alam di wilayah mereka.
Pemerintah daerah juga berencana untuk melakukan pendataan lebih lanjut mengenai kerusakan infrastruktur dan kerugian ekonomi akibat banjir tersebut. Data ini akan menjadi acuan dalam proses pemulihan dan pembangunan kembali infrastruktur yang rusak. Hal ini merupakan bagian penting dari upaya untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana alam.
Kejadian banjir di Labuhan Batu Utara ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat krusial dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana.
Meskipun banjir telah surut dan tidak ada korban jiwa, peristiwa ini menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan memperkuat infrastruktur penanggulangan bencana di daerah rawan banjir. Semoga ke depannya, masyarakat Labuhan Batu Utara dapat lebih aman dan terlindungi dari ancaman bencana serupa.