Cegah Penipuan Wisatawan, Pemprov NTT Segera Luncurkan Tourist Information Center Resmi Jelang HUT RI ke-80
Pemprov NTT mengembangkan Tourist Information Center NTT untuk memerangi penipuan wisatawan, memastikan informasi akurat, dan menjamin kenyamanan berwisata di destinasi super premium seperti Labuan Bajo.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan. Melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemprov NTT mengembangkan sebuah Tourist Information Center (TIC) yang komprehensif. Inisiatif ini bertujuan untuk menjadi pusat informasi terpadu bagi para pelancong.
Pengembangan TIC ini merupakan respons cepat terhadap insiden penipuan yang baru-baru ini menimpa seorang wisatawan asing di Labuan Bajo. Kasus tersebut menyoroti urgensi penyediaan sumber informasi yang akurat dan terpercaya. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Noldi Pellokila, menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga reputasi pariwisata daerah.
TIC ini dirancang untuk mencakup seluruh destinasi wisata di NTT, memastikan setiap pengunjung memperoleh data yang valid. Rencananya, platform ini akan diluncurkan secara resmi pada 14 Agustus 2024, bertepatan dengan momen menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Peran Penting Tourist Information Center dalam Mencegah Penipuan
Kasus penipuan yang dialami wisatawan asal Inggris di Labuan Bajo menjadi pemicu utama pengembangan Tourist Information Center (TIC) ini. Insiden tersebut melibatkan sopir travel yang bukan pemandu wisata resmi, menunjukkan celah informasi yang dapat dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab. Meskipun kasus ini berakhir damai setelah permintaan maaf dan keputusan korban untuk tidak melanjutkan proses hukum, Pemprov NTT melihatnya sebagai pelajaran berharga.
Noldi Pellokila menjelaskan bahwa TIC akan menjadi wadah informasi akurat dan terpercaya. Platform ini akan memuat daftar agen perjalanan wisata, hotel, restoran, serta destinasi wisata yang telah dikurasi secara ketat oleh pemerintah. Seluruh industri pariwisata yang tergabung dalam asosiasi seperti ASITA dan ASTINDO akan melalui proses verifikasi sebelum dimasukkan ke dalam sistem TIC.
Langkah kurasi ini sangat vital untuk memastikan bahwa wisatawan hanya berinteraksi dengan penyedia layanan yang kredibel dan terdaftar. Dengan demikian, risiko penipuan dapat diminimalisir secara signifikan. TIC akan menjadi jaminan kepastian informasi bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke NTT.
Manfaat dan Peluncuran Resmi Tourist Information Center
Kehadiran Tourist Information Center (TIC) diharapkan dapat memberikan kepastian informasi yang belum pernah ada sebelumnya bagi wisatawan. Ketika mereka mengakses TIC, mereka akan disuguhkan pilihan mitra yang direkomendasikan secara resmi oleh pemerintah provinsi. Ini berarti setiap pilihan yang tersedia telah melewati proses kurasi ketat, sehingga potensi penipuan menjadi sangat kecil.
Pemerintah akan secara aktif mengampanyekan penggunaan TIC kepada para wisatawan. Hal ini bertujuan agar wisatawan menjadikan TIC sebagai referensi utama dalam merencanakan perjalanan mereka di NTT. Dengan adanya portal resmi ini, wisatawan tidak perlu lagi khawatir tertipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
TIC sendiri sudah dalam tahap pembangunan dan dijadwalkan akan diluncurkan secara resmi pada pameran pembangunan tanggal 14 Agustus mendatang. Momen peluncuran ini dipilih berdekatan dengan perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, menandai komitmen pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata. Kepala Satuan Reskrim Polres Manggarai Barat, AKP Lufthi Darmawan Aditya, juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan, mengingat Labuan Bajo adalah destinasi pariwisata super premium.
Pengembangan Tourist Information Center ini menjadi bukti nyata keseriusan Pemprov NTT dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang aman, nyaman, dan terpercaya. Harapannya, insiden serupa tidak akan terulang di masa depan, dan pariwisata NTT dapat terus berkembang pesat dengan reputasi yang terjaga.