China Bantah Tuduhan CIA Soal Kebocoran Lab Wuhan sebagai Sumber COVID-19
China membantah tegas pernyataan CIA bahwa COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan, menekankan pentingnya pendekatan ilmiah dan meminta AS untuk berhenti mempolitisasi isu ini.
Beijing membantah dengan tegas pernyataan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) yang menyatakan bahwa pandemi COVID-19 kemungkinan besar berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan, China. Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, pada konferensi pers di Beijing pada Senin, 27 Januari 2024.
Mao Ning menekankan bahwa penelusuran asal-usul COVID-19 harus didasarkan pada sains. Ia menyebut klaim CIA 'sangat tidak mungkin' dan menyatakan bahwa kesimpulan misi gabungan WHO dan China yang menyatakan bukan dari kebocoran lab telah diakui luas oleh komunitas internasional, termasuk komunitas sains.
Klaim CIA sendiri dirilis pada Sabtu, 25 Januari 2024, menyatakan keyakinan bahwa asal usul COVID-19 lebih mungkin berasal dari kebocoran lab. Namun, CIA juga mengakui memiliki 'keyakinan rendah' atas penilaian tersebut, menunjukkan kurangnya bukti yang meyakinkan atau adanya informasi yang saling bertentangan.
China mengecam keras AS atas apa yang disebutnya sebagai politisasi isu penelusuran asal-usul COVID-19. Mao Ning meminta AS untuk berhenti menggunakan isu ini sebagai senjata dan menyalahkan pihak lain. Ia juga mendesak AS untuk mengungkapkan data terkait dugaan kasus awal COVID-19 di AS dan memberikan penjelasan transparan mengenai laboratorium biologi di AS.
Pernyataan CIA sebelumnya disampaikan oleh seorang juru bicara, yang mengklaim bahwa asal usul COVID-19 terkait penelitian di laboratorium lebih mungkin dibanding asal muasal alami, berdasarkan laporan yang tersedia. CIA juga menyatakan akan terus mengevaluasi informasi baru yang kredibel.
Keputusan CIA untuk mengumumkan penilaian ini terkait dengan penunjukan John Ratcliffe sebagai Direktur CIA. Ratcliffe, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Intelijen Nasional, telah lama mendukung teori kebocoran laboratorium Wuhan.
Pernyataan CIA ini telah menimbulkan perdebatan. Tiga badan pemerintah AS, termasuk FBI dan Departemen Energi, mendukung teori kebocoran lab, sementara empat badan intelijen AS lainnya dan Dewan Intelijen Nasional meyakini virus tersebut kemungkinan besar muncul secara alami.
Kesimpulannya, pernyataan yang saling bertentangan ini menunjukkan kompleksitas penelusuran asal-usul pandemi COVID-19 dan pentingnya pendekatan ilmiah yang objektif dan transparan dari semua pihak yang terlibat. Perdebatan ini juga menyoroti pentingnya kerjasama internasional dalam menangani pandemi global di masa depan.