China Kecam Pertemuan Menlu AS-Jepang-Australia-India: Jangan Target Negara Lain
China mendesak agar pertemuan Menteri Luar Negeri AS dengan para mitranya dari Jepang, Australia, dan India tidak diarahkan untuk menargetkan negara tertentu, menekankan pentingnya kerja sama tanpa konfrontasi.

Pertemuan Menlu AS dan Negara Sekutu Tuai Kecaman China
Ketegangan geopolitik kembali memanas. Pertemuan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, dengan Menlu Jepang, Australia, dan India di Washington pada 21 Januari 2024, menuai kecaman keras dari China. Beijing secara tegas menyatakan harapan agar pertemuan tersebut tidak diarahkan untuk menargetkan negara tertentu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyampaikan pernyataan resmi di Beijing pada 22 Januari 2024. Ia menekankan bahwa kerja sama antar negara seharusnya tidak menargetkan pihak ketiga. Pernyataan ini disampaikan sebagai respon atas pertemuan bilateral Blinken dengan masing-masing Menlu Jepang (Takeshi Iwaya), Australia (Penny Wong), dan India (Subrahmanyam Jaishankar).
Menurut Mao Ning, keterlibatan dalam politik kelompok dan konfrontasi blok hanya akan menghambat perdamaian dan keamanan jangka panjang. Hal ini dinilai tidak kondusif bagi stabilitas kawasan Asia-Pasifik dan dunia. Ia juga menegaskan bahwa aktivitas China di wilayah perairan yang dimaksud sepenuhnya sah dan beralasan.
China berharap semua pihak dapat meningkatkan rasa saling percaya dan kerja sama internasional. Pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk penolakan atas apa yang dianggap sebagai upaya untuk mengisolasi dan menekan China melalui aliansi negara-negara tersebut.
AUKUS dan Isu Lainnya Menjadi Sorotan
Pertemuan tersebut juga membahas berbagai isu penting, termasuk aliansi keamanan AUKUS. Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa Blinken dan Wong membahas peningkatan kerja sama keamanan melalui AUKUS, termasuk pengembangan kapal selam bertenaga nuklir untuk Angkatan Laut Australia. Kerja sama dalam hal mineral penting dan keamanan rantai pasokan global juga menjadi fokus pembahasan.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Menlu India, Blinken menekankan kerja sama ekonomi dan penanganan masalah migrasi ilegal. Pertemuan dengan Menlu Jepang membahas ancaman di Indo-Pasifik, termasuk upaya melawan tindakan China yang dianggap destabilisasi, serta kekhawatiran mengenai kerja sama politik dan keamanan Korea Utara dengan Rusia.
Sebelum pertemuan bilateral, keempat Menlu tersebut juga mengadakan pertemuan Quad. Blinken sendiri menyatakan komitmen untuk memperkuat kerja sama ekonomi serta perdamaian dan keamanan di Indo-Pasifik melalui forum Quad tersebut. Pertemuan ini semakin memperkuat sinyal adanya upaya untuk membentuk tatanan keamanan regional yang melibatkan kekuatan-kekuatan kunci di kawasan tersebut.
Kesimpulan
Pertemuan Menlu AS dengan para mitranya dari Jepang, Australia, dan India menimbulkan reaksi keras dari China. Beijing menekankan pentingnya kerja sama internasional yang inklusif dan tidak menargetkan negara tertentu. Pertemuan ini menyoroti dinamika geopolitik yang kompleks di kawasan Asia-Pasifik dan implikasinya bagi stabilitas regional dan global.