Indonesia-China Sepakati Dialog Strategis Keamanan: Kerja Sama Militer dan Pengendalian Senjata Termasuk di Laut China Selatan
Indonesia dan China sepakat bentuk mekanisme dialog strategis keamanan komprehensif, termasuk kerja sama militer, pengendalian senjata, dan penanganan isu Laut China Selatan, serta peningkatan kerja sama ekonomi.

Indonesia dan China mencapai kesepakatan penting dalam pembentukan mekanisme dialog strategis komprehensif, yang mencakup kerja sama keamanan, menyusul Pertemuan Tingkat Menteri Pertama 2+2 di Beijing pada 21 April 2024. Pertemuan ini menandai tonggak sejarah baru dalam hubungan kedua negara, khususnya dalam kerja sama pertahanan dan keamanan.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan China, Dong Jun; Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono; dan Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, menyatakan bahwa kerja sama keamanan menjadi salah satu dari lima pilar utama hubungan kedua negara. Pertemuan 2+2 ini merupakan yang pertama kalinya bagi China dengan negara lain, menunjukkan kepercayaan politik dan kerja sama keamanan yang semakin kuat antara kedua negara berkembang besar ini.
Pertemuan tersebut berlangsung di tengah perubahan besar dunia, yang diwarnai oleh unilateralisme dan tantangan lintas batas. Kesepakatan ini dinilai semakin menunjukkan arti penting kerja sama Indonesia-China dalam konteks global yang kompleks dan dinamis. Kedua negara berkomitmen kuat untuk mengembangkan mekanisme dialog strategis dan menyeluruh.
Kerja Sama Keamanan yang Komprehensif
Kesepakatan Indonesia-China mencakup berbagai bidang kerja sama keamanan. Kedua negara sepakat untuk membentuk mekanisme kerja sama militer dan pengendalian senjata. Selain itu, peningkatan kerja sama dalam penegakan hukum dan keamanan, termasuk memerangi kejahatan lintas negara seperti penipuan daring dan memperkuat keamanan siber, juga menjadi fokus utama.
Terkait Laut China Selatan, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama, termasuk memperkuat koordinasi antara China Coast Guard dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama maritim dan keamanan laut. Indonesia dan China juga menegaskan kembali pentingnya pelaksanaan penuh dan efektif Deklarasi Perilaku Para Pihak (DOC) dan mempercepat negosiasi Kode Etik Perilaku (COC) di Laut China Selatan.
Dalam konteks ekonomi, kedua negara sepakat untuk menyelaraskan strategi Pembangunan Indonesia Emas 2045 dengan inisiatif pembangunan China. Kerja sama akan diperkuat di bidang industri baru, memanfaatkan keunggulan sumber daya masing-masing, serta peningkatan kapasitas di bidang mineral penting dan pembangunan hijau.
Komitmen Politik dan Prinsip Non-Intervensi
Menlu Sugiono menekankan tiga poin utama kebijakan luar negeri Indonesia: saling menghormati urusan dalam negeri, menolak campur tangan asing, dan menjunjung prinsip non-intervensi. Indonesia menegaskan kembali komitmennya dalam kerja sama politik dan keamanan, berkolaborasi dalam kerangka BRICS, G20, dan PBB untuk mendorong kerja sama global multilateral. Isu Palestina juga dibahas dalam pertemuan tersebut.
Menhan Dong Jun menambahkan bahwa kerja sama pertahanan China-Indonesia akan diperluas di berbagai bidang, termasuk komunikasi strategis, pertukaran militer, teknologi pertahanan, dan keamanan maritim. Latihan gabungan pasukan lintas udara dan darat akan diadakan tahun ini sebagai bagian dari rencana kerja sama tahunan.
"Kami sepakat untuk memperluas dialog kerja sama keamanan dan membangun hubungan keamanan yang komprehensif dan berkelanjutan. Dalam latar belakang ini, kerja sama keamanan menjadi salah satu dari lima pilar utama," kata Menlu Wang Yi. Pernyataan ini menegaskan komitmen kuat kedua negara untuk membangun hubungan yang kokoh dan saling menguntungkan di bidang keamanan.
Pertemuan ini dihadiri oleh para pejabat tinggi dari kedua negara, menunjukkan komitmen serius dalam mewujudkan kesepakatan yang telah dicapai. Ke depan, kerja sama Indonesia-China di bidang keamanan dan ekonomi diharapkan akan semakin berkembang dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas regional maupun global.