RI Sambut Dukungan China untuk Konsulat Jenderal di Chengdu
Indonesia menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah China terhadap pembukaan Konsulat Jenderal RI di Chengdu, yang diharapkan dapat memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah China atas dukungannya terhadap pembukaan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Chengdu. Hal ini disampaikan Retno Marsudi saat menghadiri pertemuan menteri luar negeri dan pertahanan kedua negara di Beijing, China pada Senin (22/4).
"Kami menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah China dalam proses pembukaan KJRI Chengdu. Kami berharap pembukaan Konsulat Jenderal ini akan memperkuat kerja sama ekonomi kita di tengah situasi global yang penuh tantangan," ujar Menlu Retno Marsudi di Diaoyutai State Guesthouse, Beijing.
Pertemuan tingkat menteri luar negeri dan pertahanan (2+2) ini dihadiri oleh Menlu Retno Marsudi, Menhan Prabowo Subianto dari Indonesia, serta Menlu Wang Yi dan Menhan Wei Fenghe dari China. Pembukaan KJRI Chengdu ditargetkan rampung pada tahun 2025 sebagai bagian dari upaya meningkatkan misi diplomatik dan layanan bagi warga negara Indonesia di China barat daya.
Kerja Sama Strategis Indonesia-China
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno Marsudi dan Menlu Wang Yi menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pembentukan dialog strategis komprehensif (CSD). CSD ini akan berfokus pada lima pilar kerja sama, yaitu ekonomi, hubungan antar masyarakat, urusan maritim, politik, dan keamanan.
Kedua negara juga sepakat untuk memperkuat kerja sama penegakan hukum, termasuk bantuan hukum timbal balik, berbagi intelijen, dan operasi gabungan untuk memerangi kejahatan transnasional, kejahatan dunia maya, dan ekstremisme.
Selain itu, Indonesia dan China sepakat untuk membentuk mekanisme konsultasi bilateral baru di bidang penghapusan senjata, non-proliferasi, dan pengendalian senjata. Kerja sama maritim juga akan ditingkatkan, termasuk melalui koordinasi yang lebih baik antara Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamla) dan Penjaga Pantai China.
Menlu Retno Marsudi menekankan pentingnya kerja sama maritim yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan berkontribusi pada keamanan maritim regional. "Kerja sama maritim harus bermanfaat bagi rakyat dan berkontribusi pada keamanan maritim regional," tegasnya.
Penguatan Kerja Sama Ekonomi dan Kesehatan
Di luar pertemuan 2+2, Menlu Retno Marsudi juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Wang Yi untuk membahas tindak lanjut kerja sama pembangunan ekonomi dan kesehatan. Retno Marsudi mendorong agar kerja sama ekonomi Indonesia-China tidak hanya berfokus pada angka-angka, tetapi juga pada peningkatan kapasitas, transfer teknologi, dan keberlanjutan.
"Saya mendorong kerja sama ekonomi antara Indonesia dan China untuk fokus tidak hanya pada angka, tetapi juga pada peningkatan kapasitas, transfer teknologi, dan keberlanjutan," tambah Menlu Retno Marsudi.
Pembukaan KJRI Chengdu menandai babak baru dalam hubungan diplomatik Indonesia-China. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang, termasuk ekonomi, keamanan, dan budaya, serta memberikan layanan yang lebih baik bagi warga negara Indonesia di wilayah tersebut. Kesepakatan-kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan 2+2 ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat kemitraan strategis yang saling menguntungkan.