China Sambut Positif Usulan Gencatan Senjata Ukraina-Rusia
China menyambut positif kesediaan Ukraina untuk gencatan senjata 30 hari dengan Rusia, mendorong penyelesaian damai konflik melalui dialog dan negosiasi.

Beijing, 13 Maret 2024 - Pemerintah China memberikan sambutan positif atas pernyataan Ukraina yang bersedia melakukan gencatan senjata selama 30 hari dengan Rusia. Pernyataan ini muncul setelah pertemuan antara delegasi Kiev dan Washington di Arab Saudi. Langkah ini menandai perkembangan signifikan dalam upaya penyelesaian konflik yang telah berlangsung selama lebih dari setahun.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu (12 Maret), menyatakan, "Kami mengetahui informasi tersebut. China telah menyerukan penyelesaian politik melalui dialog dan negosiasi sejak hari pertama krisis, serta telah aktif mengupayakan perdamaian dan mendorong perundingan." Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen konsisten China untuk mencari solusi damai bagi konflik Ukraina-Rusia.
Pengumuman kesediaan Ukraina untuk gencatan senjata ini disampaikan dalam pernyataan bersama yang dirilis oleh kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Selasa (11 Maret). Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa Kiev siap menerima proposal Amerika Serikat untuk gencatan senjata sementara, dengan kemungkinan perpanjangan berdasarkan kesepakatan bersama antara kedua belah pihak yang bertikai.
Dukungan Internasional dan Harapan Perdamaian
Pernyataan bersama yang dirilis setelah pembicaraan antara delegasi AS dan Ukraina di Jeddah, Arab Saudi, juga menyebutkan sejumlah poin penting. Amerika Serikat berjanji untuk melanjutkan bantuan kepada Ukraina dan mencabut jeda dalam berbagi intelijen. Hal ini menunjukkan komitmen berkelanjutan AS untuk mendukung Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.
Lebih lanjut, Presiden Ukraina dan AS sepakat untuk segera menyelesaikan perjanjian komprehensif mengenai sumber daya mineral penting Ukraina. Tujuannya adalah untuk memperluas ekonomi Ukraina dan menjamin kemakmuran serta keamanan jangka panjang negara tersebut. Kesepakatan ini diharapkan dapat memberikan landasan ekonomi yang kuat bagi Ukraina pasca konflik.
Presiden AS, Donald Trump, juga turut memberikan komentarnya. Ia menyatakan harapannya bahwa Rusia akan menyetujui gencatan senjata tersebut dan mengungkapkan rencana untuk berbicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin guna membahas isu krusial ini. Langkah diplomasi tingkat tinggi ini menunjukkan upaya internasional untuk mengakhiri konflik.
Sambutan Positif dari Eropa
Dukungan terhadap inisiatif gencatan senjata ini tidak hanya datang dari China dan Amerika Serikat. Sejumlah pejabat tinggi negara-negara Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Belanda, dan Inggris, juga menyambut baik hasil perundingan di Arab Saudi. Hal ini menunjukkan konsensus internasional yang semakin kuat untuk mendorong penyelesaian damai konflik Ukraina-Rusia.
China, melalui pernyataan Juru Bicaranya, berharap agar semua pihak yang berkepentingan dapat menemukan solusi berkelanjutan dan jangka panjang untuk perdamaian. Solusi tersebut harus mengakomodasi kepentingan masing-masing pihak melalui dialog dan negosiasi. Hal ini menekankan pentingnya pendekatan diplomasi dan negosiasi dalam menyelesaikan konflik.
Secara keseluruhan, perkembangan ini menunjukkan adanya momentum positif menuju penyelesaian damai konflik Ukraina-Rusia. Dukungan internasional yang kuat terhadap gencatan senjata memberikan harapan baru bagi terciptanya perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut. Namun, keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada kesediaan semua pihak untuk terlibat dalam dialog dan negosiasi yang konstruktif.