China Siap Kerja Sama dengan Pemerintahan Baru Jerman Pasca Kemenangan CDU/CSU
China menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru Jerman di bawah kepemimpinan CDU/CSU, yang menang dalam pemilihan federal, untuk memperkuat kemitraan strategis kedua negara.

Beijing, 24 Februari 2024 - Kemenangan Partai Uni Demokrat Kristen (CDU/CSU) dalam pemilihan federal Jerman telah disambut positif oleh China. Beijing menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama erat dengan pemerintahan baru Jerman yang akan dibentuk pasca kemenangan partai berhaluan konservatif tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing pada Senin.
Dalam pernyataan resminya, Lin Jian menekankan komitmen China untuk mengonsolidasi dan mengembangkan kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara. Kemenangan CDU/CSU, yang meraih hampir 28,5 persen suara, menandai babak baru dalam hubungan bilateral China-Jerman. China memandang hubungan dengan Jerman dari perspektif strategis jangka panjang, sebagaimana telah terjalin selama 53 tahun terakhir.
Lebih lanjut, Lin Jian menambahkan bahwa China menyambut baik peran penting Jerman dan Uni Eropa dalam urusan global, termasuk dukungan terhadap integrasi Eropa dan kemandirian strategis Uni Eropa. China siap bekerja sama dengan Jerman dan Uni Eropa untuk berkontribusi pada perdamaian dan kemakmuran dunia. Hubungan bilateral, menurut Lin Jian, akan dikembangkan berdasarkan prinsip saling menghormati, kesetaraan, saling menguntungkan, dan mencari titik temu di tengah perbedaan.
Reaksi CDU/CSU dan Dinamika Politik Jerman
Friedrich Merz, pemimpin CDU/CSU, telah menyampaikan sambutan kemenangannya dengan menekankan pentingnya membentuk pemerintahan koalisi yang stabil. Prioritas utama Merz adalah menangani tantangan domestik, memperkuat posisi Jerman di Eropa, dan memulihkan kepercayaan internasional. Pernyataan Merz juga menyoroti pentingnya memperkuat Eropa untuk mencapai kemerdekaan sejati dari Amerika Serikat.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara pemerintahan sebelumnya di Amerika Serikat dan pemerintah Eropa. Kontroversi sebelumnya yang dipicu oleh Wakil Presiden AS, JD Vance, yang mengkritik partai-partai politik Eropa karena menentang partai populis sayap kanan, turut mewarnai dinamika politik internasional.
Namun, kemenangan CDU/CSU tidak cukup untuk membentuk pemerintahan sendiri. Mereka membutuhkan koalisi. Hasil pemilihan menunjukkan kekalahan bersejarah bagi Partai Sosial Demokrat (SPD) Kanselir Olaf Scholz, yang hanya meraih 16,3 persen suara, angka terendah sejak 1949. Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang berhaluan kanan ekstrem justru meningkat pesat, meraih 20,4 persen suara dan menjadi kekuatan politik terbesar kedua di Jerman.
Partai Hijau dan Partai Kiri juga mengalami perubahan perolehan suara. Partai Hijau mendapat 12,3 persen suara, sementara Partai Kiri meraih 8,5 persen suara. Situasi ini membuat pencarian mitra koalisi bagi CDU/CSU menjadi rumit, mengingat Partai Demokrat Bebas (FDP) dan Aliansi Sahra Wagenknecht (BSW) terancam gagal masuk parlemen.
Implikasi bagi Hubungan Internasional
Kesiapan China untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru Jerman memiliki implikasi penting bagi hubungan internasional. Hal ini menunjukkan komitmen China untuk menjaga stabilitas dan kerja sama ekonomi dengan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Eropa. Dengan Jerman sebagai kekuatan utama di Uni Eropa, kerja sama ini berpotensi mempengaruhi dinamika politik dan ekonomi global.
Pernyataan Lin Jian yang menekankan pentingnya kemitraan strategis komprehensif juga menunjukkan arah hubungan bilateral ke depan. China tampaknya ingin membangun hubungan yang lebih kuat dengan Jerman, terlepas dari perubahan pemerintahan. Hal ini dapat dilihat sebagai upaya China untuk memperkuat pengaruhnya di Eropa dan menjaga stabilitas dalam menghadapi ketidakpastian geopolitik.
Hasil pemilihan di Jerman sendiri menunjukkan pergeseran lanskap politik di Eropa. Kenaikan AfD dan penurunan SPD menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam memahami dinamika politik regional dan global. Bagaimana pemerintahan baru Jerman akan bernavigasi dalam hubungan dengan Amerika Serikat dan China akan menjadi hal yang menarik untuk diamati.
Secara keseluruhan, kerja sama antara China dan pemerintahan baru Jerman berpotensi membentuk kembali lanskap geopolitik, khususnya dalam konteks hubungan transatlantik dan dinamika ekonomi global. Ke depannya, perlu diperhatikan bagaimana kedua negara akan mengelola perbedaan dan membangun kerja sama yang saling menguntungkan.