Cuaca Sorong Kondusif, BMKG Pastikan Kelancaran Penerbangan Mudik Lebaran 2025
BMKG Sorong pantau cuaca Kota Sorong kondusif untuk penerbangan Lebaran 2025, dengan potensi hujan ringan hingga sedang dan laporan cuaca setiap 30 menit ke pilot.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I DEO Sorong memastikan kondisi cuaca di Kota Sorong terpantau kondusif menjelang arus mudik Lebaran 2025. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I DEO Sorong, Ahmad Bisri, menyatakan potensi hujan ringan hingga sedang masih memungkinkan, namun tidak akan mengganggu kelancaran penerbangan. Hal ini disampaikan usai apel pembukaan posko terpadu di Bandara DEO Sorong pada Jumat, 21 Maret 2025.
Bisri menjelaskan, BMKG berkomitmen penuh untuk mendukung kelancaran penerbangan selama periode mudik Lebaran. Pihaknya secara proaktif memberikan laporan kondisi cuaca terkini kepada para pilot setiap 30 menit. "Kondisi cuaca ini tentunya kita harapkan untuk mendukung kelancaran penerbangan pada mudik Lebaran 2025," ujar Bisri.
Langkah antisipatif ini diambil untuk meminimalisir potensi gangguan cuaca terhadap penerbangan. BMKG juga memanfaatkan teknologi untuk memantau kondisi cuaca secara lebih akurat dan real-time. Dengan demikian, informasi yang diberikan kepada pilot senantiasa valid dan dapat diandalkan.
Pemantauan Cuaca dan Keselamatan Penerbangan
BMKG Sorong mencatat curah hujan di Bandara DEO Sorong pada Maret 2025 tergolong sedang, berkisar antara 100 hingga 300 mm per hari. Meskipun demikian, potensi gangguan terhadap penerbangan dinilai minimal. "Curah hujan pada Maret 2025, khususnya di Bandara DEO Sorong masih tergolong sedang, berada di angka 100 hingga 300 mm per hari," jelas Bisri. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa rata-rata dalam sebulan terdapat 13 hari hujan.
Untuk mendukung pengawasan cuaca, BMKG telah memasang fasilitas peliputan awan di area bandara. Sistem ini memungkinkan pemantauan kondisi awan di Kota Sorong dan sekitarnya melalui situs web inasiam.bmkg.go.id. "Alat ini membantu kami untuk mengetahui kondisi cuaca, kemudian menjadi dasar bagi kami untuk melaporkan kepada pilot," kata Bisri. Informasi yang didapat dari sistem ini menjadi acuan penting dalam memberikan laporan kepada pilot.
Bisri menegaskan bahwa upaya ini merupakan bentuk komitmen nyata BMKG dalam memastikan keselamatan penerbangan, khususnya selama periode arus mudik Lebaran 2025. "Memang pada Maret ini, kondisi di Bandara DEO Sorong, curah hujan masih tergolong sedang di angka 100 hingga 300 mm per bulan," imbuhnya. BMKG akan terus memantau dan memberikan informasi terkini terkait kondisi cuaca.
Distribusi Waktu Hujan dan Dampak Terhadap Penerbangan
Bisri menjelaskan bahwa potensi hujan di Kota Sorong umumnya terjadi pada sore, malam, dan pagi hari. Hal ini dinilai meminimalisir gangguan terhadap jadwal penerbangan. "Karena penerbangan kita umumnya pagi datang, kemudian pagi lagi berangkat, tidak sampai malam sudah berangkat lagi," terangnya. Jadwal penerbangan yang mayoritas di pagi hari mengurangi risiko keterlambatan atau pembatalan penerbangan akibat cuaca buruk.
BMKG Sorong secara berkala akan menyampaikan informasi perkembangan cuaca kepada pihak terkait, termasuk kepada pilot dan otoritas bandara. Informasi ini diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan terkait operasional penerbangan. Dengan demikian, keselamatan dan kelancaran penerbangan dapat dijaga dengan baik selama periode mudik Lebaran 2025. Informasi cuaca yang akurat dan tepat waktu menjadi kunci utama dalam mendukung keselamatan penerbangan.
Secara keseluruhan, BMKG berkomitmen penuh untuk memberikan pelayanan terbaik dalam memberikan informasi cuaca akurat dan tepat waktu demi kelancaran penerbangan selama periode mudik Lebaran 2025. Pemantauan yang ketat dan teknologi yang canggih menjadi jaminan keselamatan dan kenyamanan para penumpang.