Dejan/Fadia Tumbang di Indonesia Masters 2025, Akui Kekurangan Pola Permainan
Pasangan ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti, memberikan perlawanan maksimal namun kalah dari unggulan kedua Malaysia di babak 32 besar Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Rabu.

Dejan/Fadia, ganda campuran Indonesia, memberikan perlawanan sengit namun akhirnya takluk di tangan unggulan kedua asal Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie, pada babak 32 besar Indonesia Masters 2025. Pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Rabu lalu, berakhir dengan skor 16-21, 15-21 untuk kemenangan Goh/Lai.
Kekalahan Dejan/Fadia terjadi setelah pertandingan sengit selama 37 menit. Dejan mengakui kesalahan strategi permainan menjadi faktor utama kekalahan mereka. "Memang kami salah di pola permainan. Bola-bola awal dan servis lawan memang bagus, sementara kami salah pola permainan," ungkap Dejan. Ia juga menambahkan keunggulan Goh/Lai terletak pada kekompakan dan pengalaman mereka yang sudah bermain bersama dalam waktu lama.
Pada gim pertama, Dejan/Fadia sempat tertinggal jauh dengan skor 1-7. Walaupun sempat mengejar ketertinggalan, variasi serangan mereka belum cukup efektif untuk membendung laju Goh/Lai yang akhirnya menang 21-16.
Situasi serupa berlanjut di gim kedua. Dejan/Fadia kembali tertinggal di awal gim dan pertahanan mereka yang kurang solid membuat Goh/Lai unggul di interval dengan skor 11-6. Meskipun berusaha keras, Dejan/Fadia tak mampu menemukan solusi untuk mengatasi pasangan peringkat empat dunia tersebut dan harus mengakui kekalahan 15-21.
Siti Fadia menyatakan keinginannya untuk lebih banyak berlatih dan fokus di sektor ganda campuran. Sementara itu, Dejan, yang baru dua minggu berlatih di PBSI, menyatakan komitmennya untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. "Kita ingin lakukan yang terbaik, itu tanggung jawab kita sebagai atlet. Atlet berusaha, latihan, semangat, memberikan yang terbaik (di setiap pertandingan)," tegas Dejan.
Selain pertandingan Dejan/Fadia, sejumlah wakil Indonesia lainnya juga berlaga di hari kedua Indonesia Masters 2025. Hasilnya beragam, ada yang menang dan ada pula yang kalah. Berikut beberapa hasil pertandingan wakil Indonesia lainnya:
- Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah kalah dari Gao Jia Xuan/Wu Meng Ying (China) dengan skor 19-21, 21-15, 12-21
- Chiara Marvella Handoyo kalah dari Chiu Pin-Chian (Taiwan) dengan skor 15-21, 17-21
- Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu menang atas Ming Che Lu/Hung En-Tzu (Taiwan) dengan skor 21-19, 22-20
- Verrell Yustin Mulia/Pitha Haningtyas Mentari kalah dari Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran (Thailand) dengan skor 19-21, 11-21
- Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose kalah dari Kim Hye Jeong/Kong Hee Yong (Korea Selatan) dengan skor 20-22, 9-21
- Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin menang atas Jin Yong/Seo Seung Jae (Korea Selatan) dengan skor 21-14, 21-19
- Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil kalah dari Dhruv Kapila/Tanisha Crasto (India) dengan skor 18-21, 14-21
- Komang Ayu Cahya Dewi kalah dari Kaoru Sugiyama (Jepang) dengan skor 23-25, 16-21
- Rinov Rivaldy/Lisa Ayu Kusumawati menang atas Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang (Taiwan) dengan skor 21-23, 21-17, 21-17
- Putri Kusuma Wardani menang atas Pai Yu Po (Taiwan) dengan skor 21-13, 21-14
- Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata menang atas Jones Rafly Jansen/Thuc Phuong Nguyen (Jerman) dengan skor 19-21, 21-16, 21-13
Meskipun mengalami kekalahan, Dejan/Fadia telah menunjukkan semangat juang yang tinggi. Mereka mengakui perlunya peningkatan strategi dan latihan lebih intensif untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya.