Demo Pegawai RSJ Kendari: Tuntut Pembayaran Uang Jasa 8 Bulan
Puluhan pegawai RSJ Kendari demo tuntut pembayaran uang jasa selama delapan bulan (Mei-Desember 2024) yang belum dibayarkan, melibatkan berbagai unit pelayanan rumah sakit.
Pegawai Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari menggelar demonstrasi pada Senin, 20 Januari 2025, menuntut pembayaran uang jasa selama delapan bulan, dari Mei hingga Desember 2024. Aksi ini melibatkan puluhan pegawai yang tergabung dalam Aliansi Rumah Sakit Jiwa Bermartabat. Mereka menggelar spanduk di halaman RSJ Kendari bertuliskan tuntutan pembayaran uang jasa tersebut.
Koordinator Aliansi, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menjelaskan bahwa demonstrasi ini bertujuan memperjuangkan hak para pekerja harian lepas (PHL). Ia menekankan bahwa aksi ini melibatkan seluruh unit pelayanan rumah sakit, termasuk perawat, bagian gizi, rehabilitasi, laundry, dan bahkan mendapat dukungan dari beberapa dokter.
Para demonstran khawatir karena penunggakan uang jasa ini merupakan masalah berulang setiap tahunnya. "Teman-teman kami, para PHL, menggantungkan hidup dari uang jasa ini untuk kebutuhan rumah tangga mereka," ujar koordinator Aliansi tersebut. Kondisi ini membuat mereka merasa perlu mengambil tindakan untuk memastikan hak-hak mereka terpenuhi.
Menurutnya, uang jasa yang belum dibayarkan tersebut menjadi beban berat bagi para pegawai. Mereka berharap pihak RSJ segera menyelesaikan pembayaran sebelum akhir Januari 2025. "Kami berharap aksi ini akan menghasilkan pembayaran uang jasa yang tertunda," tambahnya.
Aksi demonstrasi ini menunjukkan keprihatinan dan perjuangan para pegawai RSJ Kendari dalam memperjuangkan hak-hak finansial mereka. Tuntutan pembayaran uang jasa yang tertunggak selama delapan bulan ini menjadi sorotan penting, mengingatkan akan pentingnya kesejahteraan dan kepastian pembayaran bagi para pekerja di sektor kesehatan.
Keberlangsungan pelayanan di RSJ Kendari tentu bergantung pada kesejahteraan para pekerjanya. Oleh karena itu, penyelesaian masalah tunggakan uang jasa ini diharapkan dapat segera terselesaikan, sehingga tidak mengganggu kinerja dan pelayanan di rumah sakit jiwa tersebut. Semoga aksi demonstrasi ini mendapatkan respon positif dari pihak terkait dan segera menemukan solusi.