Denpasar dan Maladewa Saling Belajar, Bertukar Praktik Tata Kelola Pemerintahan Demi Pembangunan Berkelanjutan
Pemerintah Kota Denpasar dan Laamu Atoll Council Maladewa berkolaborasi, saling bertukar praktik terbaik dalam tata kelola pemerintahan demi pembangunan berkelanjutan.

Pemerintah Kota Denpasar, Bali, dan Laamu Atoll Council, Maladewa, memulai pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik dalam tata kelola pemerintahan. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas serta berbagi pengalaman antar kedua wilayah. Kunjungan resmi delegasi Maladewa ini menjadi tonggak penting dalam sinergi internasional.
Delegasi berjumlah 10 orang dari Maladewa, dipimpin oleh President of Laamu Atoll Council, Ismail Ali, tiba di Denpasar pada 19 Agustus dan akan berada di sana hingga 22 Agustus 2025. Mereka disambut langsung oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, di Graha Sewaka Dharma Lumintang. Agenda kunjungan meliputi berbagai aspek pemerintahan dan pembangunan kota.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari kerja sama yang lebih luas antara Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dengan Laamu Atoll Council, Maladewa. Selain peningkatan kapasitas dan berbagi pengalaman, kunjungan ini juga menjadi sarana promosi daerah. Denpasar berharap dapat menunjukkan kemajuan dalam pelayanan publik dan pembangunan berkelanjutan.
Sinergi Denpasar dan Maladewa dalam Peningkatan Kapasitas
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menjelaskan berbagai program pembangunan kota yang berlandaskan visi "Denpasar Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju". Visi ini menjadi panduan utama dalam setiap inisiatif pemerintah kota. Arya Wibawa menekankan pentingnya sinergi dalam mencapai tujuan pembangunan.
Pemerintah Kota Denpasar mengimplementasikan spirit Weda Wakya Vasudhaiva Kutumbakam atau menyama braya sebagai fondasi sinergitas. Spirit ini diterapkan dalam pembangunan infrastruktur, pengembangan ekonomi kreatif, serta pelestarian seni dan budaya. Pemberdayaan UMKM juga menjadi fokus utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Melalui pusat layanan publik Graha Sewaka Dharma, Denpasar berupaya menunjukkan sistem pelayanan terpadu yang efisien dan transparan. Sistem ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan pemerintahan. Delegasi Maladewa akan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari langsung operasionalnya.
Pengalaman Denpasar sebagai Inspirasi Tata Kelola Publik
Selama kunjungan empat hari, delegasi Maladewa memiliki agenda padat untuk mempelajari praktik terbaik Denpasar. Mereka dijadwalkan mengunjungi Mal Pelayanan Publik Kota Denpasar, yang dikenal sebagai pusat layanan terpadu. Kunjungan ini diharapkan memberikan wawasan mendalam tentang efisiensi birokrasi.
Selain itu, delegasi juga akan mengunjungi Radio Pemerintah Kota Denpasar FM untuk program Raditya, yang merupakan platform komunikasi publik. Mereka juga akan bertandang ke Desa Serangan untuk melihat langsung upaya konservasi penyu. Program-program ini menunjukkan komitmen Denpasar terhadap lingkungan dan partisipasi masyarakat.
President of Laamu Atoll Council, Ismail Ali, menyampaikan apresiasi tinggi atas sambutan hangat Pemerintah Kota Denpasar. Ia menilai pengalaman Denpasar dalam pelayanan publik dan penguatan pariwisata sangat relevan untuk diterapkan di Maladewa. Ali berharap dapat mengadaptasi praktik-praktik sukses ini di wilayahnya.
Mendorong Pembangunan Berkelanjutan melalui Kolaborasi Internasional
Delegasi Maladewa juga akan terlibat dalam diskusi intensif mengenai berbagai topik penting. Pembahasan akan mencakup tata kelola pemerintahan, partisipasi publik, pariwisata berkelanjutan, hingga pengelolaan sampah berbasis komunitas. Diskusi ini diharapkan menghasilkan ide-ide baru dan solusi inovatif.
Ismail Ali menyatakan harapannya bahwa kunjungan ini akan memperkuat hubungan kerja sama antara kedua belah pihak. Pertukaran pengalaman dalam pengelolaan pemerintahan daerah dianggap krusial untuk pembangunan. Ia juga menyampaikan undangan kepada Wakil Wali Kota Denpasar untuk berkunjung ke Laamu Atoll, Maladewa.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan praktik baik yang berkelanjutan. Tujuannya adalah memperkuat tata kelola pemerintahan, meningkatkan partisipasi masyarakat, serta mendorong pembangunan yang lebih berkelanjutan di kedua wilayah. Sinergi internasional ini membuka peluang baru bagi kemajuan bersama.