Dinsos Lombok Barat Sediakan 3.000 Porsi Makan Harian untuk Korban Banjir
Dinas Sosial Lombok Barat mendirikan dapur umum dan menyiapkan 3.000 porsi makanan bergizi setiap hari untuk membantu para penyintas banjir di tiga kecamatan Lombok Barat yang terdampak bencana alam tersebut.
![Dinsos Lombok Barat Sediakan 3.000 Porsi Makan Harian untuk Korban Banjir](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191655.193-dinsos-lombok-barat-sediakan-3000-porsi-makan-harian-untuk-korban-banjir-1.jpg)
Banjir yang melanda Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah meninggalkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Sebagai respon cepat atas bencana ini, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lombok Barat bergerak cepat dengan mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi para penyintas. Langkah ini diambil pada Selasa, 11 Februari 2025, berpusat di Kantor Camat Labuapi, yang dinilai strategis untuk menjangkau daerah terdampak.
3000 Porsi Makan Sehari untuk Korban Banjir
Kepala Dinsos Lombok Barat, Lalu Martajaya, menjelaskan bahwa dapur umum tersebut menyiapkan 3.000 porsi makanan setiap harinya. Menu makanan yang disajikan bervariasi dan memperhatikan aspek gizi, termasuk asupan serat yang cukup penting bagi kesehatan penyintas. "Kami bangun dapur umum untuk menyuplai makanan bagi warga terdampak banjir. Kami siapkan sehari 3.000 porsi dan menunya berubah setiap kali makan," ujar Lalu Martajaya saat meninjau langsung posko dapur umum.
Tidak hanya soal kuantitas, kualitas makanan juga menjadi perhatian utama. Menurut Martajaya, makanan yang disiapkan tidak hanya enak, tetapi juga bergizi seimbang. Hal ini penting untuk memastikan pemulihan kesehatan para penyintas pasca bencana. "Menu makanan yang dimasak setiap hari selalu menyertakan sayuran agar kebutuhan serat para korban terdampak banjir tercukupi," tambahnya.
Kerja Sama Tim Tanggap Bencana
Proses memasak dan pendistribusian makanan melibatkan kerja sama berbagai pihak. Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Palang Merah Indonesia (PMI) turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan dapur umum ini. Contoh menu yang disajikan antara lain ayam, tahu bumbu pedas, dan oseng sayuran. Kerja sama ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam penanganan bencana di Lombok Barat.
Pemilihan lokasi posko utama di Kantor Camat Labuapi juga didasarkan pada pertimbangan strategis. "Kantor Camat Labuapi menjadi posko utama karena jangkauan distribusi bantuan ke desa-desa terdampak banjir seperti Kuranji dan Karang Bongkot menjadi lebih cepat," jelas Martajaya. Strategi ini memastikan bantuan makanan sampai tepat sasaran dan efisien.
Antisipasi Curah Hujan Tinggi
Meskipun penanganan bencana idealnya hanya berlangsung tiga hari, operasional dapur umum diperpanjang menjadi lima hari. Hal ini disebabkan oleh prediksi cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG memprediksi curah hujan tinggi di NTB hingga 20 Februari 2025, dengan probabilitas 40 persen hingga 90 persen di beberapa wilayah. Bahkan, terdapat peluang curah hujan lebih dari 100 milimeter per dasarian dengan probabilitas 10-60 persen di sebagian besar wilayah NTB.
Antisipasi ini menunjukkan kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana susulan. Perpanjangan operasional dapur umum menjadi bukti komitmen untuk memastikan kebutuhan dasar penyintas terpenuhi selama masa pemulihan.
Distribusi Merata ke Tiga Kecamatan
Penjabat Bupati Lombok Barat, Ilham, menambahkan bahwa banjir telah melanda tiga kecamatan, yaitu Labuapi, Kediri, dan Gerung. Distribusi makanan dari dapur umum dilakukan secara merata ke ketiga kecamatan tersebut. "Kami distribusi ke Gerung, Kediri, dan kami distribusi ke Labuapi sendiri. Semua logistik kami arahkan ke sini," kata Ilham. Distribusi yang terorganisir ini memastikan bantuan mencapai seluruh wilayah yang terdampak.
Keberhasilan penanggulangan bencana di Lombok Barat ini menjadi contoh nyata dari kerja sama pemerintah, relawan, dan masyarakat dalam menghadapi musibah. Penyediaan 3.000 porsi makanan setiap hari menunjukkan komitmen untuk memastikan penyintas mendapatkan dukungan yang dibutuhkan selama masa pemulihan.