Disiplin Pegawai Satpol PP Kota Kediri Disoroti, Wali Kota Lakukan Sidak
Wali Kota Kediri, Vinanda Pramesawati, melakukan sidak di kantor Satpol PP dan menemukan sejumlah masalah disiplin pegawai serta kondisi kantor yang perlu perbaikan.

Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, baru-baru ini menyoroti masalah disiplin pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Wali Kota Kediri, Vinanda Pramesawati, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kantor Satpol PP pada Selasa, 6 Juni 2023, untuk melihat langsung aktivitas para anggotanya. Sidak tersebut dilakukan untuk memastikan kinerja dan kedisiplinan anggota Satpol PP dalam menjalankan tugasnya sebagai penegak perda dan pelayan masyarakat. Hasilnya, Wali Kota menemukan beberapa permasalahan yang perlu segera ditangani.
Dalam sidak tersebut, Wali Kota Vinanda Pramesawati menemukan fakta bahwa tidak semua anggota Satpol PP hadir tepat waktu. "Pertama, nanti saya sampaikan ke Pak Syamsul (Kepala Satpol PP Kota Kediri) supaya disampaikan lagi agar besok hadir lebih awal. Tetapi ketika seterusnya tidak hadir tepat waktu, ini bisa menjadi catatan," ujar Wali Kota Kediri. Ketidakhadiran beberapa anggota menjadi catatan penting terkait disiplin kerja yang perlu ditingkatkan. Hal ini menunjukkan perlunya penegakan disiplin yang lebih tegas kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Kediri.
Selain masalah kedisiplinan, Wali Kota juga menemukan beberapa permasalahan lain di kantor Satpol PP. Kondisi kantor yang kurang layak, kebersihan yang belum optimal, dan ruangan penyimpanan barang bukti yang tidak memadai menjadi sorotan utama. Wali Kota menginstruksikan agar seluruh anggota Satpol PP membersihkan kantor dan menata aset yang tidak terpakai. Permasalahan ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap perawatan dan pengelolaan aset serta kebersihan lingkungan kerja di kantor Satpol PP.
Kondisi Kantor dan Kebersihan
Sidak Wali Kota Kediri juga mengungkap kondisi kantor Satpol PP yang memerlukan renovasi. Ruangan penyimpanan barang bukti dinilai kurang layak, sementara kebersihan kantor secara keseluruhan belum optimal. "Ada beberapa ruangan yang perlu dibersihkan, kebersihan kantornya kurang. Sehingga tadi saya menginstruksikan kepada keluarga besar Satpol PP untuk hari ini bersama-sama membersihkan kantor. Kemudian ada aset yang sudah tidak digunakan, harus tetap dibersihkan," jelas Wali Kota. Perbaikan infrastruktur dan peningkatan kebersihan kantor menjadi hal penting untuk menunjang kinerja optimal para petugas Satpol PP.
Selain itu, Wali Kota juga menemukan masalah terkait tulisan larangan buang air kecil yang sering dilanggar, terutama oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). "Ada beberapa tulisan 'dilarang kencing di sini', ada beberapa ODGJ ketika pelayanan oleh Satpol PP selalu kencing di situ, sehingga perlu juga memberi pengetahuan kepada anggota Satpol PP supaya ODGJ tidak kencing di situ, karena kebersihan kantor sangat penting," tambahnya. Hal ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih humanis dan edukatif dalam menangani pelanggaran tersebut.
Wali Kota juga menekankan pentingnya pengawasan dan teguran yang humanis kepada siapa pun yang melanggar peraturan tersebut. Petugas Satpol PP diharapkan mampu memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat, termasuk ODGJ, agar tercipta lingkungan kantor yang bersih dan tertib.
Ketidakhadiran Kepala Satpol PP
Dalam sidak tersebut, Wali Kota juga tidak mendapati Kepala Satpol PP Kota Kediri, Syamsul Bahri, berada di kantor. Wali Kota bahkan langsung menghubungi Syamsul melalui telepon seluler. Syamsul menjelaskan ketidakhadirannya karena menghadiri undangan paparan di Balai Kota Kediri. "Saya ditelpon dikira saya belum datang. Tetapi saya sudah datang. Tetapi karena ada undangan paparan di ruang Kilisuci, maka saya langsung datang ke Kilisuci," kata Syamsul.
Meskipun demikian, Syamsul menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti arahan dari Wali Kota terkait beberapa masukan yang telah diberikan. Arahan tersebut meliputi kebersihan, kerapian, penataan sarana prasarana, dan pengelolaan aset. Syamsul juga menjelaskan mengenai motor yang mangkrak yang ternyata sedang dalam proses penghapusan untuk efisiensi perawatan dan pemeliharaan.
Terkait disiplin pegawai, Syamsul mengklaim bahwa tingkat kedisiplinan pegawai Satpol PP sudah bagus. Namun, ia mengakui bahwa keterbatasan ruang kantor membuat penempatan seluruh personel di kantor menjadi sulit. "Untuk kedisiplinan insya Allah sudah bagus. Tetapi karena kantornya sangat sempit, untuk siaga di kantor 200 orang tidak memungkinkan, makanya ada yang di mobil, ada yang di sebelah dan ada yang patroli," jelasnya.
Kesimpulannya, sidak yang dilakukan Wali Kota Kediri di kantor Satpol PP mengungkap beberapa permasalahan yang perlu segera ditangani. Permasalahan tersebut meliputi kedisiplinan pegawai, kondisi dan kebersihan kantor, serta pengelolaan aset. Pihak Satpol PP menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti arahan Wali Kota dan melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.