DIY Luncurkan Purwarupa Insinerator Sampah Ramah Lingkungan untuk Sekolah
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan purwarupa insinerator sampah untuk mengatasi masalah sampah di sekolah-sekolah, dengan uji coba di 10 sekolah terpilih dan fokus pada riset untuk efisiensi dan ramah lingkungan.

Yogyakarta, 14 Februari 2024 - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi meluncurkan purwarupa insinerator sampah ramah lingkungan yang ditujukan untuk sekolah-sekolah di wilayahnya. Langkah ini merupakan upaya inovatif dalam mengatasi permasalahan sampah yang semakin kompleks di lingkungan pendidikan. Purwarupa tersebut diluncurkan di Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) DIY dan siap diujicoba di sepuluh sekolah terpilih.
Uji Coba di 10 Sekolah Terpilih
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, menjelaskan bahwa pemilihan sepuluh sekolah tersebut didasarkan pada beberapa kriteria penting. Luas lahan sekolah menjadi pertimbangan utama agar penggunaan insinerator tidak mengganggu lingkungan sekitar. Selain itu, volume sampah organik yang dihasilkan sekolah juga menjadi faktor penentu. "Sekolah-sekolah yang dipilih harus memiliki halaman yang cukup luas agar alat ini tidak mengganggu lingkungan sekitar," ujar Beny Suharsono.
Sebelum diimplementasikan secara luas, insinerator ini akan melalui tahap uji coba dan evaluasi yang ketat. Kajian mendalam akan dilakukan untuk memastikan dampak lingkungan, termasuk aspek kebisingan dan potensi polutan yang dihasilkan, benar-benar minimal. "Hari ini kita launching, tapi bukan berarti besok langsung dikirim ke sekolah-sekolah. Harus kita cek ulang," tegas Beny.
Kapasitas dan Pengelolaan Residu
Insinerator ini memiliki kapasitas pembakaran 3,5 kg sampah sekali bakar dan dirancang untuk beroperasi secara terus-menerus sepanjang hari. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan untuk mengelola residu hasil pembakaran. Terdapat dua jenis residu, yaitu residu padat dan residu cair. Residu padat berpotensi untuk dimanfaatkan kembali, sementara residu cair masih memerlukan riset lebih lanjut untuk menentukan pemanfaatannya yang optimal.
Pemda DIY saat ini tengah melakukan penghitungan terkait keekonomian alat ini, meliputi biaya investasi dan operasional. Komponen investasi terbesar mencakup mesin pengangkat sampah, sistem oksigenasi, dan blower untuk sirkulasi udara. Pihak Pemda DIY masih menghitung ulang kapasitas per unit sebelum menentukan nilai investasi secara pasti.
Kerjasama dan Inovasi Berkelanjutan
Dalam pengembangan insinerator ini, Pemda DIY berkolaborasi dengan Balai Latihan dan Pengembangan Teknologi (BLPT) DIY. Kerjasama ini difokuskan pada riset dan inovasi berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi dan memastikan insinerator ini tetap ramah lingkungan. "Inovasi ini menjadi wujud nyata kepedulian kita terhadap keberlanjutan lingkungan, memastikan bahwa kemajuan yang kita capai, bukanlah kemajuan yang mereduksi peran alam,” pungkas Beny Suharsono.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah di sekolah-sekolah di DIY. Uji coba dan evaluasi yang komprehensif akan menjadi kunci keberhasilan implementasi insinerator ini di masa mendatang. Langkah ini juga diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk menerapkan solusi serupa dalam mengatasi masalah sampah di lingkungan pendidikan.