Jakarta Terapkan Truk Sampah Listrik: Langkah Menuju Kota Ramah Lingkungan
DKI Jakarta luncurkan 5 truk sampah listrik untuk mengurangi polusi udara dan emisi karbon, menjadikannya pelopor di Indonesia.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah meluncurkan lima unit truk sampah listrik sebagai bagian dari upaya mengurangi polusi udara dan emisi karbon di ibu kota. Inisiatif ini diumumkan pada Minggu, 13 April, di Jakarta, menandai langkah signifikan dalam modernisasi pengelolaan sampah dan komitmen terhadap lingkungan yang lebih bersih.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa pengadaan truk sampah listrik ini merupakan bagian dari peremajaan armada dan upaya membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan. Truk-truk ini, dengan kapasitas 6 meter kubik, sepenuhnya bertenaga listrik dan bebas emisi, sehingga berkontribusi pada pengurangan polusi udara yang signifikan.
Penggunaan truk sampah listrik ini juga menjadikan Jakarta sebagai salah satu pionir di Indonesia dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan di sektor pengelolaan sampah. Langkah ini sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan.
Truk Sampah Listrik: Spesifikasi dan Keunggulan
Truk sampah listrik yang digunakan memiliki sejumlah keunggulan. Selain bebas emisi, truk ini juga beroperasi dengan minim kebisingan, berkat sistem pemadatan sampah otomatis dan pengoperasian yang efisien. Dimensi truk meliputi panjang 3.300 mm, lebar 1.700 mm, tinggi 1.950 mm, dan berat kosong sekitar 1.700 kg. Truk ini membutuhkan daya listrik sebesar 1,5 kW, 3 phase, dan menggunakan sistem plug-in untuk pengisian daya.
Kendaraan ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti panel kendali digital, safety switch, dan hydraulic control unit untuk menjamin pengoperasian yang aman dan efisien. Dengan teknologi ini, diharapkan proses pengangkutan sampah dapat dilakukan dengan lebih efektif dan ramah lingkungan.
Asep Kuswanto menambahkan bahwa ke depannya, DLH DKI Jakarta berencana untuk menambah jumlah truk sampah listrik. Hal ini menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam upaya mengurangi dampak lingkungan dari sektor pengelolaan sampah.
Infrastruktur Pendukung dan Pelatihan Operator
Untuk mendukung operasional truk sampah listrik, pemerintah DKI Jakarta juga akan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa lokasi strategis. Lokasi-lokasi tersebut meliputi pool truk DLH, RDF Plant Rorotan, dan TPST Bantar Gebang. Penggunaan sistem pengisian daya cepat (super fast charging) memungkinkan baterai truk terisi penuh hanya dalam waktu 20 hingga 30 menit.
Selain penyediaan infrastruktur, DLH DKI Jakarta juga telah memberikan pelatihan kepada para operator truk sampah listrik. Menurut Asep Kuswanto, pengoperasian truk listrik cukup mudah dan tidak jauh berbeda dengan truk konvensional berbahan bakar solar, sehingga proses adaptasi berjalan lancar.
Dengan demikian, pelatihan ini memastikan para operator dapat mengoperasikan truk-truk listrik dengan aman dan efisien, sehingga program ini dapat berjalan optimal.
Langkah DKI Jakarta dalam mengoperasikan armada truk sampah listrik merupakan contoh nyata komitmen pemerintah daerah dalam mengurangi polusi udara dan membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan. Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk mengikuti jejak serupa.