Disdikbud Kalsel Giatkan Pengolahan Sampah di Sekolah: Wujudkan Kalsel Hijau
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel menggiatkan program pengelolaan sampah di sekolah-sekolah untuk mengatasi darurat sampah di provinsi tersebut, sekaligus menanamkan pendidikan karakter cinta lingkungan pada siswa.

Banjarmasin, 17 Februari 2025 (ANTARA) - Dalam upaya mengatasi masalah darurat sampah di Kalimantan Selatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) meluncurkan program pengolahan sampah di sekolah-sekolah. Langkah ini tidak hanya bertujuan mengurangi volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup sejak dini.
Menangani Darurat Sampah melalui Pendidikan
Kepala Disdikbud Kalsel, Muhammadun, atau yang akrab disapa Madun, menjelaskan bahwa kondisi darurat sampah di Kalsel menuntut partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk sektor pendidikan. Instruksi tegas telah dikeluarkan kepada seluruh sekolah di bawah naungan Disdikbud Kalsel, khususnya SMA dan SMK, untuk menerapkan pengelolaan sampah yang baik, dimulai dari pemilahan sampah yang dapat didaur ulang.
Madun menekankan pentingnya program ini, mengingat beberapa TPA di Kalsel telah kelebihan kapasitas dan bahkan beberapa di antaranya, seperti TPAS Basirih di Banjarmasin, telah ditutup oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI sejak 1 Februari 2025. Penutupan ini mengakibatkan penanganan sampah di Banjarmasin menjadi tidak maksimal, sehingga status darurat sampah pun ditetapkan.
"Kondisi ini harus menjadi perhatian kita bersama," tegas Madun. "Sekolah harus mampu mengelola sampahnya sendiri untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran, bau tidak sedap, dan menjadi tempat berkembang biaknya hewan pengganggu."
Pendidikan Karakter dan Pelestarian Lingkungan
Selain aspek lingkungan, program ini juga bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa. "Ini sangat baik untuk pengembangan karakter dan kesadaran para siswa untuk cinta dan peduli kepada alam," ungkap Madun. Program ini sejalan dengan Kurikulum Nasional, khususnya dimensi Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mencakup akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.
Disdikbud Kalsel telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel untuk mendapatkan arahan teknis pengelolaan limbah sampah yang profesional, sesuai standar Kementerian Lingkungan Hidup. Beberapa metode pengolahan sampah yang akan diterapkan di sekolah antara lain daur ulang, pembuatan kompos, dan pemilahan sampah organik dan non-organik.
Manfaat Pengolahan Sampah di Sekolah
Madun menjelaskan lebih lanjut, "Rencana pengolahan sampah ini nantinya akan menghasilkan kompos untuk tanaman di sekolah, membuat lingkungan sekolah lebih bersih, dan juga membuka peluang bagi siswa untuk belajar berwirausaha melalui daur ulang sampah."
Dengan demikian, program ini diharapkan tidak hanya membersihkan lingkungan sekolah, tetapi juga memberikan edukasi berharga bagi siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Siswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu dan kesadaran ini di rumah masing-masing, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan lebih luas.
"Diharapkan dengan program ini para siswa semuanya akan memahami cara menjaga lingkungan hidup yang baik, bahkan ilmunya nanti bisa dibawa pulang ke rumah," pungkas Madun.
Kesimpulan
Program pengolahan sampah di sekolah yang digiatkan Disdikbud Kalsel merupakan langkah strategis dalam mengatasi masalah darurat sampah di provinsi tersebut. Program ini tidak hanya berfokus pada aspek kebersihan lingkungan, tetapi juga pada pendidikan karakter dan pengembangan kewirausahaan siswa. Dengan pendekatan holistik ini, diharapkan Kalsel dapat mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan masyarakat yang lebih peduli lingkungan.