Gerakan ASTA KLH Bantu Kalsel Tangani Darurat Sampah
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengapresiasi Gerakan ASTA KLH yang dinilai efektif membantu daerah mengatasi status darurat sampah, terutama di Banjarmasin, dengan mendorong generasi muda menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.

Banjarbaru, 15 Maret 2024 (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menghadapi permasalahan serius terkait sampah, bahkan telah menetapkan status darurat sampah, terutama di kota Banjarmasin. Namun, sebuah secercah harapan muncul berkat Gerakan Aksi Sekolah dan Kampus Tanpa Sampah (ASTA) oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Gerakan ini dinilai efektif membantu Kalsel dalam menangani krisis sampah yang tengah dihadapi.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin, menyatakan apresiasinya terhadap program ASTA. Menurut beliau, gerakan ini berhasil mendorong generasi muda untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dan menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan. Hal ini disampaikan beliau usai mengikuti kegiatan KLH di Banjarbaru, Sabtu lalu.
Kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dalam menyelenggarakan ASTA di Banjarbaru dinilai sangat penting. Kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama di tengah kondisi darurat sampah yang melanda Kalsel.
Gerakan ASTA: Solusi untuk Darurat Sampah di Kalsel?
Syarifuddin menekankan bahwa permasalahan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Semua pihak, termasuk masyarakat dan para pemangku kepentingan, memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Generasi muda, khususnya, diharapkan menjadi penggerak perubahan menuju pengelolaan sampah yang lebih baik.
Ia berharap pelaksanaan ASTA di Kalsel dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Dengan begitu, gerakan peduli sampah dapat meluas dan berkontribusi pada kebersihan lingkungan secara nasional.
Program ASTA sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi timbunan sampah sebesar 30 persen dan mengelola 70 persen sampah secara maksimal pada tahun 2025. Gerakan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai target tersebut.
Dukungan Pemerintah dan Peran Masyarakat
Pemerintah Provinsi Kalsel memberikan dukungan penuh terhadap program ASTA. Dukungan ini tidak hanya berupa partisipasi dalam kegiatan, tetapi juga dalam bentuk kebijakan dan program yang mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Selain dukungan pemerintah, peran aktif masyarakat sangat penting. Masyarakat diharapkan untuk menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengurangi sampah, menggunakan kembali barang bekas, dan mendaur ulang sampah, masyarakat dapat berkontribusi dalam mengurangi timbunan sampah.
Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk sekolah, kampus, dan komunitas masyarakat, sangat krusial untuk keberhasilan program ASTA. Kerja sama dan kolaborasi yang baik akan mempercepat tercapainya target pengelolaan sampah yang lebih baik.
Harapan untuk Masa Depan
Keberhasilan program ASTA di Kalsel diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Dengan adanya gerakan ini, diharapkan masalah sampah dapat ditangani secara efektif dan berkelanjutan. Kalsel berharap dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang baik dan menjadi model bagi daerah lain.
Program ASTA tidak hanya fokus pada pengurangan sampah, tetapi juga pada edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat. Dengan pemahaman yang baik tentang pengelolaan sampah, masyarakat akan lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Keberhasilan program ini bergantung pada komitmen semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta. Dengan kerja sama yang solid, diharapkan Kalsel dapat mengatasi masalah darurat sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
"Kegiatan ini mendorong generasi muda lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dengan cara menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan," kata Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Muhammad Syarifuddin.