DPR Dorong UMKM Bakso Sidoarjo Go Internasional: 1.500 Rombong Jadi Kekuatan Ekonomi!
Komisi VII DPR RI mendorong pengembangan UMKM bakso di Sidoarjo yang telah memiliki 1.500 rombong, memberikan kontribusi besar pada perekonomian dan penyerapan tenaga kerja.

Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bakso di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Kunjungannya ke produsen bakso BosKa pada Senin lalu, mengungkap potensi ekonomi yang luar biasa dari industri rumahan ini. Lebih dari 1.500 rombong bakso tersebar di Sidoarjo, menunjukkan kekuatan ekonomi yang signifikan dan menyerap banyak tenaga kerja.
Bambang Haryo menekankan pentingnya pengembangan UMKM ini. Ia melihat potensi besar dari UMKM bakso BosKa, bukan hanya untuk pertumbuhan ekonomi Sidoarjo, tetapi juga untuk penyerapan tenaga kerja. "Serapan tenaga kerja yang di internal perusahaannya dan serapan tenaga kerja yang di luar beroperasi itu memberikan makan bagi 1.500 penduduk yang ada di Sidoarjo," ujarnya. Keberhasilan BosKa menjadi bukti nyata kontribusi UMKM terhadap kesejahteraan masyarakat.
DPR RI berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM ini hingga menjadi usaha menengah, bahkan besar. Bambang Haryo melihat potensi tersebut, terutama dari profesionalisme sumber daya manusia BosKa. Ia juga menyinggung dukungan pemerintah, mengutip pernyataan Presiden Jokowi tentang pemerintah sebagai pelayan masyarakat, termasuk dalam hal perizinan dan pembinaan usaha. Dukungan dari kepolisian untuk menjamin keamanan usaha juga sangat penting.
Potensi Besar UMKM Bakso Sidoarjo
Industri bakso di Sidoarjo memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Dengan jaringan distribusi yang luas melalui 1.500 rombong, UMKM ini telah menunjukkan kemampuannya dalam menjangkau pasar. Hal ini menunjukkan daya saing dan ketahanan usaha yang patut diacungi jempol.
Dukungan pemerintah dan DPR RI sangat penting untuk mendorong pertumbuhan UMKM ini. Bantuan berupa perizinan, akses permodalan, dan pelatihan manajemen usaha akan sangat membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing mereka.
Dengan dukungan yang tepat, UMKM bakso di Sidoarjo berpotensi untuk berkembang pesat dan menjadi pemain utama di industri makanan nasional, bahkan internasional. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Harapan BosKa untuk Bersaing di Tingkat Nasional
Eko Febrianto, pemilik BosKa, mengungkapkan harapannya agar UMKM-nya bisa terus tumbuh dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi negara. Ia memiliki mimpi untuk dapat bersaing dengan merek-merek besar lainnya di masa depan. "Meskipun hal yang kami lakukan masih sekadar ini, tapi semoga ke depan mimpi saya, kita juga bisa bersaing dengan merek-merek besar lainnya," ujarnya.
Pernyataan Eko Febrianto mencerminkan semangat dan tekad para pelaku UMKM di Indonesia. Mereka memiliki potensi besar, tetapi membutuhkan dukungan dan pembinaan untuk mencapai tujuannya. Pemerintah dan DPR RI memiliki peran penting dalam memfasilitasi pertumbuhan UMKM ini.
Dukungan tersebut tidak hanya berupa bantuan finansial, tetapi juga dalam bentuk pelatihan, akses pasar, dan perlindungan hukum. Dengan dukungan yang komprehensif, UMKM di Indonesia dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan ekonomi nasional.
Keberhasilan BosKa menjadi contoh nyata potensi UMKM di Indonesia. Dengan dukungan yang tepat, UMKM lainnya dapat mengikuti jejak BosKa dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Kesimpulan
Pengembangan UMKM, khususnya industri bakso di Sidoarjo, merupakan langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Dukungan dari pemerintah dan DPR RI sangat krusial untuk mendorong pertumbuhan dan daya saing UMKM ini di kancah nasional bahkan internasional. Dengan potensi yang ada, UMKM di Indonesia mampu menjadi penggerak utama perekonomian bangsa.