DPRD Ambon Dukung Klinik Mata Vlisingen Jadi RS Mata: Butuh Rp23 Miliar
DPRD Kota Ambon mendukung peningkatan status Klinik Mata Vlisingen menjadi RS mata, namun terkendala anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp23-30 miliar untuk pembangunan fisik dan tenaga medis.
![DPRD Ambon Dukung Klinik Mata Vlisingen Jadi RS Mata: Butuh Rp23 Miliar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220142.412-dprd-ambon-dukung-klinik-mata-vlisingen-jadi-rs-mata-butuh-rp23-miliar-1.jpeg)
Ambon, 5 Februari 2024 - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon menyatakan dukungan penuh terhadap peningkatan status Klinik Mata Vlisingen menjadi Rumah Sakit (RS) mata daerah. Langkah ini diambil setelah Komisi I DPRD melakukan peninjauan langsung ke klinik yang berlokasi di Jalan Upua Baguala, Desa Passo, Kecamatan Baguala.
Peninjauan dan Pertemuan dengan Pihak Klinik
Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Muhammad Aris Sugiharto Soedarsono Soulisa, menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan kualitas pelayanan dan menilai kelayakan sarana prasarana Klinik Mata Vlisingen. "Kami melihat langsung bagaimana tenaga medis bekerja dan memastikan alat-alat yang tersedia cukup memadai," ujar Aris.
Kunjungan tersebut juga mencakup pertemuan dengan Kepala Klinik Mata Vlisingen dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy. Pertemuan ini membahas peningkatan layanan dan kendala yang dihadapi, terutama terkait anggaran dan tenaga kerja.
Kendala Anggaran dan Tenaga Kerja
Salah satu kendala utama adalah keterbatasan anggaran. Klinik Mata Vlisingen telah mengajukan usulan peningkatan status, namun anggaran yang tersedia hanya sekitar Rp7 miliar. Sementara itu, kebutuhan dana diperkirakan mencapai Rp23 miliar hingga Rp30 miliar, terutama untuk pembangunan fisik RS mata baru. "Anggaran yang tersedia sangat terbatas dibandingkan kebutuhan yang sebenarnya," tambah Aris.
Masalah lain yang dihadapi adalah tenaga kerja. Banyak tenaga kerja yang telah beralih status menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), namun mengalami kendala dalam penempatan kembali di Klinik Mata Vlisingen. "Tenaga administrasi yang sebelumnya bekerja di sini sangat memahami sistem pelayanan. Jika digantikan tenaga baru, dibutuhkan waktu adaptasi sekitar satu tahun," jelas Aris.
Koordinasi dengan Pemerintah Kota Ambon
DPRD Kota Ambon berencana berkoordinasi dengan Wali Kota Ambon dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk mencari solusi terbaik terkait kebutuhan tenaga medis dan administrasi. Hal ini penting untuk memastikan kelancaran operasional RS mata nantinya.
Tingginya Jumlah Pasien
Pentingnya peningkatan layanan kesehatan mata di Kota Ambon menjadi alasan utama dukungan DPRD. Klinik Mata Vlisingen melayani sekitar 150 pasien setiap hari, atau puluhan ribu pasien per tahun. "Mata adalah jendela dunia, kita tidak bisa berdiam diri," tegas Aris.
Langkah Selanjutnya
Sebagai langkah selanjutnya, DPRD Kota Ambon akan terus mendorong peningkatan anggaran untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan mata di daerah tersebut. "Kami akan perjuangkan ini demi kepentingan masyarakat," pungkas Aris.